Jakarta: Partai Gerindra merespons hasil survei elektabilitas Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menyebut partainya tak ambil pusing.
“Survei itu kan dinamis, kadang naik kadang turun. Tapi itu menurut kami tidak masalah,” kata Dasco di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis, 23 Juli 2020.
Dasco menyebut Prabowo tidak melakukan pencitraan atau menaikkan elektabilitas. Prabowo fokus bekerja sebagai Menteri Pertahanan.
“Tahun 2024 juga masih lama. Biar rakyat menilai,” ujar Wakil Ketua DPR itu.
Baca: Prabowo Diyakini Tetap Kalah di Pilpres 2024
Partai Gerindra, kata Dasco, belum memikirkan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) yang ideal untuk Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Pihaknya fokus menghadapi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020.
“Dan untuk pemilu (anggota) legislatif,” tutur dia.
Sejumlah lembaga melakukan survei elektabilitas terkait Pilpres 2024. Salah satunya Indonesia Political Opinion (IPO). Hasil survei menyatakan Prabowo tetap kalah jika kembali mengikuti kontestasi Pilpres.
"Sebanyak 26,3 persen responden sangat yakin Prabowo kembali kalah. Sebanyak 42,8 persen ragu-ragu. Data ini menggambarkan jika mereka yang memilih Prabowo saat survei memiliki keyakinan pilihannya akan tetap kalah, " kata Direktur Eksekutif IPO Dedi Kurnia Syah di Jakarta, Kamis, 23 Juli 2020.
Hasil survei New Indonesia Research and Consulting menunjukkan hasil berbeda. Elektabilitas Prabowo sebesar 18,9 persen, sedangkan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo; dan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil masing-masing 14,3 persen dan 11,0 persen.
“Ketika diterjemahkan ke dalam tingkat elektabilitas, Ganjar dan Kang Emil menempati tiga besar menuju Pemilu 2024, bersama Prabowo yang masih paling tinggi,” kata Direktur Eksekutif New Indonesia Research and Consulting, Andreas Nuryono.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((ADN))