medcom.id, Jakarta: Anggota Komisi III Junimart Girsang meminta petinggi lembaga yang terlibat polemik pembelian senjata tak memanfaatkan situasi. Polemik yang melibatkan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo itu harus diselesaikan dengan baik.
"Jangan masing-masing mencari muka di depan pers. Mencari muka di depan pak Jokowi (Presiden Joko Widodo)," tegas Junimart di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin 2 Oktober 2017.
Junimart yakin Presiden sebenarnya sudah tahu persoalan tersebut. Anggota Komisi III itu memprediksi Presiden Jokowi sudah ancang-ancang mengambil keputusan.
"Saya yakin pak Jokowi akan mengambil sikap. Itu tipikal pak Jokowi," terang dia.
Junimart mengusulkan semua pihak yang bersinggungan dengan kasus senjata bertemu dan bicara. Pimpinan lembaga perlu saling membenahi komunikasi.
"Jangan sampai menimbulkan kekisruhan komunikasi. Jadi termasuk BIN, BAIS, Polri dan kementerian terkait duduk bersama dan selesaikan itu secara baik dan cerdas," ucap dia.
Polemik dugaan pembelian senjata ilegal muncul ketika rekaman pernyataan Gatot dalam silaturahmi purnawirawan dan perwira aktif TNI tersebar. Gatot menyebut ada institusi tertentu membeli 5.000 pucuk senjata. Parahnya, pembelian mencatut nama Presiden Joko Widodo. Gatot mengklaim memiliki data akurat.
Menko Polhukam Wiranto menanggapi dan menyatakan senjata tersebut pesanan BIN. Ia menegaskan, pembelian hanya 500 pucuk senjata laras pendek. Senjata itu pun tak berstandar TNI seperti yang diperbincangkan.
Pernyataan Wiranto diperkuat PT Pindad (Persero). BUMN ini membenarkan adanya pembelian senjata. Namun, jumlahnya bukan 5.000, melainkan 500 pucuk senjata laras pendek. Rencana pembelian 5.000 pucuk senjata dari Polri sudah ada, namun belum sampai pada kontrak pembelian.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((OJE))