Jakarta: Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka menanggapi pernyataan Calon wakil presiden (cawapres) Muhaimin Iskandar mengenai negara yang berutang untuk pengadaan
alutsista. Wakil Ketua TKN Habiburokhman menilai beli senjata tidak semudah yang dibayangkan.
"Beli senjata itu enggak seperti beli Indomie ke Indomaret, ada duit belum tentu bisa beli," ujar Habiburokhman di Gedung Sekretariat Bawaslu Jakarta Pusat, Rabu, 3 Januari 2024.
Habiburokhman mengatakan munculnya perang tidak dapat diprediksi. Ia mencontohkan pernyataan Wakil Presiden (Wapres) ke-10 dan ke-12 yang menyebut tidak akan terjadi perang dalam skala global.
"Meletus Ukraina, meletus Hamas Israel, ketegangan di laut cina selatan," jelasnya.
Oleh karenanya, ia menganggap
cawapres 01 itu tidak memahami secara jelas mekanisme pembelian alutsista. Khusunya mengenai kondisi geopolitik.
"Menunjukkan ketidakpahaman Pak Muhaimin soal geopolitik dan geostrategis," pungkasnya.
Sebelumnya, Cak Imin sapaan akrabnya menyentil pengadaan alutsista hingga membuat negara berutang. Padahal, Indonesia tidak dalam kondisi berperang.
"Kita nggak perang kenapa kebanyakan utang beli alat perang? Lebih baik utang untuk beli alat pertanian,” kata Cak Imin di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu, 3 Januari 2024.
Cak Imin menyinggung utang jumbo yang mesti dibayar negara. Beban negara bertambah bila kembali berutang.
"Kita punya uang setahun itu Rp3.000 triliun,
cash fresh, tapi 30 persen langsung dipotong untuk utang. Iya bener ya? Itu berarti Rp490-an triliun untuk utang. Itu berarti tinggal Rp2.500-an triliun sisanya," ujar Cak Imin.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((LDS))