“Kita berharap bisa memperkuat agenda politik Pak Prabowo agar kepemimpinan Prabowo bisa lebih kuat, lebih solid. Dan karena itu, kita akan memperkuat seluruh agenda politik Presiden dengan memperkuat partai politik pimpinan Presiden,” kata Budi Arie dalam Kongres III Projo dikutip dari laman Antara, Senin, 3 November 2025.
Ia juga menyiratkan bakal bergabung dengan Partai Gerindra. Budi Arie berharap relawan Projo bisa memahami hal itu.
“Mohon izin jika suatu saat saya berpartai, teman-teman Projo bisa memahaminya. Enggak usah ditanya lagi partainya apa. Karena apa? Saya mungkin satu-satunya orang yang diminta oleh Presiden langsung di sebuah forum,” ujar dia.
Budi mengatakan Projo juga akan mengubah logo organisasi dari gambar wajah Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi). Pemilihan logo tersebut akan disayembarakan.
“Logo organisasi harus mencerminkan nilai dan cita-cita tatanan besar untuk jangka waktu yang lama, bahkan bisa selamanya. Maka, perubahan logo Projo mencerminkan semangat dan tujuan organisasi dalam jangka panjang dan berkelanjutan,” kata Budi.
Sebenarnya, siapa Budi Arie? Yuk simak profilnya berikut ini:
Baca Juga :
Budi Arie Kembali Terpilih Sebagai Ketum Projo
Profil Budi Arie
Budi Arie lahir di Jakarta pada 20 April 1969. Anak dari pasangan Joko Asmoro dan Pudji Astuti tersebut menempuh pendidikan dasar di SD Marsudirini, Jakarta Utara dan lulus dari sekolah menengah pertama di lembaga yang sama.Ia melanjutkan pendidikan di SMA Kolese Kanisius, Jakarta Pusat dan lulus pada 1988. Pendidikan tingginya ditempuh dengan mengambil S1 Ilmu Komunikasi di Universitas Indonesia (UI) dan lulus pada 1996.
Selama berkuliah, Budi Arie pernah menjabat sebagai Ketua Badan Perwakilan Mahasiswa FISIP UI pada 1993-1994 dan anggota Presidium Senat Mahasiswa UI pada 1994-1995.
Ia juga tercatat aktif dalam dunia jurnalistik sejak berstatus mahasiswa dengan menjadi Redaktur Pelaksana (Redpel) Majalah Suara Mahasiswa UI pada 1993-1994.
Saat gelombang reformasi di Indonesia pada 1998, ia mendirikan surat kabar bernama BERGERAK. Ia juga tercatat sebagai pendiri dan jurnalis warta mingguan ekonomi Kontan hingga 2001.
Suami Zara Murzandina itu melanjutkan pendidikan S2 Manajemen Pembangunan Sosial di Universitas Indonesia dan menyelesaikan studinya pada 2006.
Ia mulai terjun ke dunia politik sebagai kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan pernah menjabat sebagai ketua Badan Penelitian dan Pengembangan DPD PDIP DKI Jakarta 2005-2010.
Pada Agustus 2013, Budi Arie mendirikan Projo, kelompok relawan Presiden RI ke-7 Joko Widodo dan menjadi ketua umum organisasi tersebut hingga sekarang.
Pada pemerintahan Jokowi, Budi Arie Setiadi dipilih sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) sejak 17 Juli 2023. Sebelumnya, dia menjabat sebagai Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Indonesia 2019-2023.
Usai kepemimpinan Jokowi, Budi Arie terpilih masuk dalam Kabinet Merah Putih di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Dia terpilih sebagai Menteri Koperasi.
Namun, belum setahun menjabat, Budi Arie diganti. Prabowo menunjuk Ferry Juliantono sebagai Menteri Koperasi.
Dalam Kongres III Projo, Budi Arie kembali terpilih sebagai Ketua Umum Projo periode 2025-2030. Kongres III Projo menghasilkan lima resolusi organisasi.
Pertama, mendukung dan memperkuat pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Kedua, mendukung dan memperkuat agenda politik Presiden Prabowo, serta menyukseskan Presiden Prabowo pada 2029. Ketiga, melakukan transformasi organisasi dalam menjawab tantangan dan perubahan situasi nasional.
Keempat, Projo mendorong politik persatuan nasional. Kelima, Projo membantu pemerintah dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id