Jakarta: Kenaikan suara
Partai Golkar pada pemilihan legislatif (Pileg) 2024 membuka peluang untuk merebut kursi Ketua
DPR RI. Dukungan partai koalisi di parlemen juga dianggap penentu untuk membuka peluang tersebut.
Berdasarkan rekapitulasi hasil perolehan suara Pileg 2024, Golkar meraih 23.208.654 suara (15,28 persen). Perolehan suara Golkar terbanyak kedua setelah partai pemenang Pemilu 2024 di bawah PDI Perjuangan yang meraih 25.387.279 suara (16,72 persen).
Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia menjelaskan, partainya masih menunggu konversi dari suara yang diraih ke kursi DPR yang didapatkan oleh KPU. Berdasarkan aturan dalam UU Nomor 2 Tahun 2018 tentang MPR, DPR dan DPD, kursi ketua DPR RI ditentukan dari perolehan kursi terbanyak partai politik di DPR. Partai yang mendapatkan kursi terbanyak DPR RI pada Pileg 2024 akan mendapatkan jatah Ketua DPR RI periode 2024-2029.
"Hasil pileg dikonversi dari suara ke kursinya akan kita tunggu besok Sabtu, KPU akan pleno lagi. kita lihat hasilnya seperti apa," kata Doli di Kantor DPP Golkar, Jakarta, Kamis, 21 Maret 2024.
Doli tak menampik ada langkah lain yang bisa diambil untuk mengamankan posisi kursi ketua DPR. Doli menyebut hal itu tergantung dari pembicaraan partai politik Koalisi Indonesia Maju (KIM) pendukung presiden dan wakil presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
"Apapun hasilnya nanti kami akan hormati, kami akan sesuai dengan aturan berlaku, kecuali nanti ada pembicaraan lain. Tentu pembicaraan terjadi antara Pak Prabowo, Mas Gibran dengan partai-partai politik yang kerja sama di Pilpres," kata Doli.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((END))