Jakarta: Calon presiden (capres) nomor urut 03
Ganjar Pranowo mengatakan jika saat ini banyak mahasiswa yang mengalami kesulitan membayar Uang Kuliah Tunggal (UKT). Hal itu disebabkan UKT yang kian tinggi.
Karenanya, Ganjar ingin mengangkat lagi program Kredit Nasional Indonesia (KNI). Program tersebut menurutnya berjalan baik, dan ia mengaku kakaknya sendiri turut merasakan program tersebut.
"Saya ingin mengangkat lagi sebenarnya, era senior saya, termasuk kakak saya sendiri dia punya KNI, Kredit Mahasiswa Indonesia," kata Ganjar dalam
debat capres kelima di JCC Senayan, Jakarta Pusat, Minggu 4 Februari 2024.
Ganjar menjelaskan, pemilik KNI memberikan kredit yang sangat murah kepada mahasiswa. Sehingga mahasiswa tidak terbebani.
"Ini dirasakan kakak saya sendiri. Dia lulus dengan kredit yang sangat murah diberikan skim oleh pemerintah dan modelnya spt yarnen, bayar setelah panen. Panennya apa, ketika dia sudah lulus," tutur Ganjar.
Persoalan ini kata dia juga tak lepas dari liberalisasi pendidikan. Untuk itu ia menegaskan liberalisasi pendidikan mesti dihentikan.
"Maka liberalisasi yang mesti dihentikan. Ini mesti diimbangi dengan proporsionalitas kepada mana yang mampu dan mana yang kurang mampu. Yang kurang mampu harus mendapatkan intervensi pemerintah," tuturnya.
Adapun debat kelima menampilkan tiga calon presiden di atas panggung sekaligus menjadi sesi debat terakhir yang digelar KPU RI selama masa kampanye Pilpres 2024. Terdapat beberapa tema yang diangkat dalam debat terakhir, yakni soal kesejahteraan sosial, kebudayaan, pendidikan, kesehatan, sumber daya manusia, teknologi informasi, dan inklusi.
Baca juga:
Anies: Negara Jangan Pelit soal PendidikanJangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((WIL))