Jakarta: Ketua Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Jusuf Kalla, mengaku tak mengikuti survei elektabilitas yang dilakukan berbagai lembaga survei. Namun, dia menyebut elektabilitas Jokowi-Ma'ruf terus bertambah.
"Saya tak pernah baca hasil survei karena terlalu banyak hasil surveinya. Tapi yang jelas dari hari ke hari angka elektabilitas Pak Jokowi dan Pak Ma'ruf Amin, itu naik," kata JK di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa, 12 Maret 2019.
JK mengakui serangan berita bohong (hoaks) sedikit memengaruhi elektabilitas Jokowi-Ma'ruf. Namun, dia menilai hal itu bisa diatasi dengan penjelasan dari tim kampanye dan pasangan calon (paslon) untuk membantah hoaks itu.
"Berarti hoaks itu memang bisa memperlambat, atau menurunkan. Tapi harus dibalas juga, harus diklarifikasi," ujar dia.
JK meminta TKN tak cepat puas dengan hasil beberapa lembaga survei yang memenangkan Jokowi-Ma'ruf. Tim kampanye harus terus bekerja keras untuk menjaga dan menaikkan elektabilitas paslon nomor urut 01 itu.
"Jangan karena survei baik, orang berhenti bekerja, survei jelek orang menangis. Jangan. Pokoknya anggap saja semua
fifty-fifty, supaya ada kerja keras," kata dia.
Sebelumnya, SMRC merilis hasil surveinya terkait elektabilitas calon presiden dan calon wakil presiden pada Pilpres 2019. Hasilnya, 54,9 persen responden memilih pasangan Jokowi-Ma'ruf. Sementara itu, pemilih pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno sebesar 32,1 persen, dan 13,0 persen menyatakan tidak tahu atau merahasiakan pilihannya.
Baca: Kubu Prabowo Puas Hasil Survei Internal
Survei ini berlangsung pada 24-31 Januari 2019. Penelitian ini menggunakan metode multistage random sampling, dengan melibatkan 1.426 responden. Selain SMRC, lembagai survei lain juga mencatat kunggulan Jokowi-Ma'ruf atas Prabowo-Sandi.
Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA merilis elektabilitas Jokowi-Ma'ruf sebesar 58,7 persen dan Prabowo-Sandi sebesar 30,9 persen. Kemudian, survei Cyrus Network menyebut Jokowi-Ma'ruf mengantongi elektabilitas sebesar 57,5 persen dan Prabowo-Sandi sebesar 37,2 persen.
Sementara itu, survei internal Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi mengeklaim keunggulan Prabowo 48 persen berbanding 46 persen untuk Jokowi. Meski di beberapa survei pasangan Prabowo-Sandi masih tertinggal, BPN yakin secara keseluruhan jagoannya unggul.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((OGI))