Jakarta: Luas tanah milik Calon Presiden Nomor Urut 2 Prabowo Subianto kembali ramai diperbincangkan publik. Pengungkapan hal tersebut dinilai merupakan edukasi bagi publik.
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyatakan
Presiden Joko Widodo (Jokowi) pernah melakukannya saat proses Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Jokowi kala itu bertarung dengan Prabowo.
"Pada debat yang lalu Pak Jokowi ketika berhadapan dengan Pak Prabowo menyebutkan data-data berapa lahan yang dimiliki oleh Pak Prabowo, tentang kepemilikan lahan di mana Pak Prabowo menguasai beratus-ratus hektar itu mengedukasi rakyat," kata Hasto dalam konferensi pers di DPP PDIP, Jakarta Pusat, Senin 8 Januari 2023.
Baca juga:
Respons Penilaian Debat dari Jokowi, Timnas AMIN Tepis Anies Serang Personal
Data kepemilikan tanah Prabowo kembali diperbincangkan usai Calon Presiden Nomor Urut 1 Anies Baswedan menyampaikan hal ini dalam debat ketiga Pilpres 2024. Anies menyebut Prabowo memiliki tanah seluas 340 ribu hektare di Indonesia.
Kepemilikan ini dikaitkan dengan nasib para prajurit TNI dan Prabowo sebagai menjadi Menteri Pertahanan.
Anies menyatakan ironi.
"Di saat tentara kita lebih dari separuh tidak memiliki rumah dinas, sementara menterinya, menurut Pak Jokowi punya 340 ribu hektare tanah di RI," ujar Anies di Istora Senayan, Jakarta, Minggu, 7 Januari 2024.
Hal yang dibeberkan Anies itu rupanya berdasarkan data yang diungkapkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada debat kedua capres Pilpres 2019. Jokowi dan Prabowo menjadi kontestan.
"Kita tidak berikan kepada yang gede-gede. Saya tahu Pak Prabowo memiliki lahan yang sangat luas di Kalimantan Timur sebesar 220.000 hektar juga di Aceh Tengah 120.000 hektar," ujar Jokowi saat debat, Minggu, 17 Februari 2019.
Data tersebut lantas diakui Prabowo. Namun, Ketua Umum Partai Gerindra itu mengaku hanya memiliki Hak Guna Usaha (HGU). Tetapi tanahnya milik negara yang setiap saat bisa diambil kembali.
Di sisi lain, Jokowi mengkritik debat ketiga Pilpres 2024. Ia menilai terjadi serangan personal dan tidak mengedukasi rakyat.
"Saya kira enggak baik dan enggak mengedukasi," kata Jokowi di Serang, Banten, Senin 8 Januari 2024.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((DHI))