Jakarta: Komisi Pemilihan Umum (KPU) memastikan tak akan memfasilitasi pemaparan visi misi paslon capres-cawapres. Rencananya, pemaparan dilakukan pada 9 Januari 2019. 

"Sosialisasi visi-misi silakan dilaksanakan sendiri-sendiri tempat dan waktu yang mereka tentukan sendiri. Jadi tidak lagi difasilitasi oleh KPU," kata Ketua KPU Arief Budiman ditemui di Hotel Mandarin Oriental, Thamrin, Jakarta Pusat, Sabtu, 5 Januari 2019.

KPU merasa kerepotan jika harus memfasilitasi kegiatan itu. Sebab, permintaan kedua timses masing-masing paslon berbeda-beda, sementara jadwal debat pertama 17 Januari 2019 semakin mepet.

Direktur Program Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Aria Bima sebelumnya menyebut penyampaian visi misi tidak perlu disampaikan oleh paslon. Sementara Direktur Materi Debat dan Kampanye Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Sudirman Said menyebut paslon harus langsung menjelaskan ke masyarakat.

(Baca juga: Kandidat Pilpres Diberi Waktu 2 Jam Paparkan Visi Misi)

Arief menegaskan, sosialisasi visi-misi sebenarnya tidak diwajibkan. Ide sosialisasi hanya muncul ketika masing-masing timses merasa perlu menyampaikan visi-misi sebelum melakukan debat. 

"Waktunya kan mepet kalau harus menyampaikan visi-misinya saat debat. Pertama sangat singkat, kedua diatur, harus gini harus gitu. Kami cari suasana yang lebih rileks. Kalau begitu kami bikin sosialisasi saja, KPU bisa fasilitasi," beber Arief.

Sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) menjadwalkan penyampaian visi misi pasangan capres dan cawapres pada 9 Januari 2019. Setiap pasangan diberi waktu dua jam untuk menyampaikan visi dan misi. 

(Baca juga: Visi Misi Diharapkan Langsung dari Capres Cawapres)
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id

((REN))