Jakarta: Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-KH Ma’ruf Amin menilai forum Ijtimak Ulama III sengaja memainkan narasi kecurangan pemilu. Namun, forum itu dinilai tidak mampu menyampaikan bukti nyata kecurangan Pilpres 2019.
"Kalau mereka mempunyai bukti sampaikan itu ke Bawaslu (Badan Pengawas Pemilu), jangan hanya berhenti di ijtimak," kata Direktur Komunikasi Politik TKN Jokowi-Ma'ruf, Usman Kansong di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 2 Mei 2019.
Usman menilai, apa yang menjadi seruan forum ijtimak ulama juga berpotensi memecah belah bangsa melalui ekspresi politik yang menyesatkan. Sebab, tudingan yang muncul tidak disertai dengan bukti-bukti yang nyata.
"Padahal, ulama maupun ijtimak ulama merupakan forum yang seharusnya menebarkan kearifan," ungkapnya.
Baca juga:
Ijtimak Ulama III Dianggap Menyesatkan Umat
Bagi Usman, narasi yang disampaikan dalam forum itu paradoks dengan apa yang pernah diungkapkan sebelumnya. Usman menilai, kelompok yang sama dibaca pernah memunculkan narasi yang ingin mendelegitimasi penyelenggara pemilu. Namun saat ini, kata dia, justru meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk mendiskulifikasi pasangan calon nomor urut 01.
"Kami melihat ada sesuatu di situ, ada nuansa poltiik (di forum ijtimak ulama)," ujarnya.
Sementata itu, Direktur Kampanye TKN Jokowi-Ma'ruf, Benny Ramdhani menilai narasi kecurangan memang sengaja disiapkan sejak awal oleh kubu Prabowo-Sandi. Narasi kecurangan ini disinyalir sengaja dipelihara hingga setelah pencoblosan.
"Dan digunakan setelah tanggal 17 April untuk memainkan psikologis masyarakat melakukan hal yang memang tidak diinginkan," kata Benny.
Sejumlah ulama menggelar forum bertajuk ijtimak ulama jilid III. Kegiatan itu dihadiri capres nomor urut 02 Prabowo Subianto.
Salah satu hasil ijtima ulama jilid III itu meminta KPU dan Bawaslu mendiskualifikasi Jokowi-Ma'ruf dan segera melantik Prabowo-Sandi sebagai pemimpin negara. Mereka menuding telah terjadi kecurangan pemilu.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((HUS))