Jakarta: Para calon presiden (
capres) dan calon wakil presiden (cawapres) melakukan iklan kampanye di media sosial (medsos) pada
Pemilu 2024. Kampanye di medsos dinilai bisa menjadi perputaran uang tak resmi karena tak ada regulasi yang mengatur batasan biaya kampanye di dunia maya itu.
"Biaya iklan kampanye di medsos ini masih kami rasa belum sangat jelas. Ketiadaan aturan yang jelas menjadikan dana kampanye sebagai tempat perputaran uang yang bisa jadi tidak resmi, bisa jadi pertemuan yang bersama adanya aliran dana kampanye yang itu tidak dilaporkankan dalam aliran dana kampanye," kata Sekretaris Jenderal Komite Independen Sadar Pemilu Azka Abdi Amrurobbi dalam webinar bertema Evaluasi Pemilu Serentak 2024: Jujur dan Adil?, Sabtu, 9 Maret 2024.
Meski, kata dia, ada aturan mengharuskan setiap peserta pemilu melaporkan akun resmi kampanye dan juga aturan melakukan kampanye di medsos. Namun, menurutnya yang menjadi catatan ialah soal batasan biaya kampanye.
"Nah, dari itu maka apa yang kita cita-citakan untuk pemilu yang adil dan jujur itu kami rasa jauh panggang dari api, kami rasa apa yang kita cita-citakan jauh dari apa yang kita temui," kata Mahasiswa Program Doktor Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada (UGM) itu.
Komite Independen Sadar Pemilu melihat bahwa media sosial saat ini sangat brutal, terutama soal pemilu. Salah satu indikasinya terlihat dari biaya iklan kampanye di media sosial tersebut.
Azka mengatakan pihaknya mencoba memantau secara berkala terkait iklan kampanye capres-cawapres pada 19 Juli 2023. Berdasarkan catatan Komite Independen Sadar Pemilu, pasangan capres-cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka paling tinggi mengeluarkan biaya kampanye di media sosial yaitu Rp4,6 miliar.
Kemudian, disusul capres-cawapres nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD sebesar Rp2,1 miliar. Terakhir, capres-cawapres nomor urut 1 Anies Baswedan -Muhaimin Iskandar yang mengeluarkan dana kampanye di medsos sebesar Rp160 juta.
Namun, berdasarkan pantauan iklan kampanye di media sosial yang dilakukan akhir-akhir masa tenang, jumlahnya berbalik. Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar mengeluarkan Rp1,2 miliar.
Kemudian, Prabowo-Gibran mengeluarkan dana iklan kampanye di medsos Rp1,9 miliar. Lalu, pasangan Ganjar-Mahfud yang paling tinggi menghabiskan Rp3,1 miliar.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((LDS))