Jakarta: Media asal Amerika Serikat,
New York Times, menyinggung pencalonan putra sulung Presiden
Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka, dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Media tersebut menyebut upaya Jokowi telah menghidupkan politik dinasti di Indonesia.
Pada Minggu, 7 Januari 2024,
New York Times menerbitkan artikel dalam koran cetak berjudul “For Indonesia’a President, a Term is Ending, but a Dynasty is Beginning”. Tulisan tersebut menyoroti masa jabatan Jokowi yang akan berakhir, tapi akan lahir dinasti politik melalui anaknya, Gibran.
Selain itu, masih dari media yang sama, artikel dalam bentuk elektronik yang menyebut kemerosotan demokrasi di Indonesia terbit berjudul “A President’s Son is in Indonesia’s Election Picture. Is it Democracy or Dynasty?”.
Kemunculan
Gibran Rakabuming Raka dalam Pilpres 2024 menjadi polemik. Sebab, pengajuan dirinya hingga meraih kursi kandidat cawapres mendampingi Prabowo Subianto dinilai melanggar etik dan aturan yang berlaku.
Media asal AS tersebut mengatakan, latar belakang Gibran yang berasal dari pengusaha kemudian banting setir menjadi politisi lalu berhasil masuk menjadi cawapres dengan usia termuda.
New York Times menyebut proses Gibran ini tak lepas dari bantuan pamannya, Ketua Mahkamah Konstitusi Anwar Usman, cacat demokrasi.
Dalam artikelnya, peneliti asal Universitas Atma Jaya, Yoes C Kenawas, diwawancarai terkait isu pencalonan Gibran.
Kenawas menuturkan, Presiden Joko Widodo secara terang-terangan sedang membangun dinasti politik dengan cara menjadikan putra sulungnya sebagai pendamping Prabowo pada Pilpres 2024.
“Sudah jelas Jokowi sedang membangun dinasti politik. Tujuan Jokowi adalah mempersiapkan anaknya sebagai presiden di 2029. Menjabat di bawah Prabowo akan menjadi ‘masa magang’’. Karena pada akhirnya yang dituju adalah presiden. Bukan wakil presiden,” jelas dia, dikutip dari Berita Pemilu di Metro TV, Rabu, 10 Januari 2024.
(Abdurrahman Addakhil)
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((SUR))