Jakarta: Wakil Koordinator Bidang Pratama Golkar Bambang Soesatyo (Bamsoet) menilai wajar turunnya elektabilitas pasangan calon nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin dalam survei Litbang Kompas. Bamsoet menilai hal itu biasa.
"Nanti juga naik lagi. Politik itu dinamis, sehingga naik turun itu biasa. Tunggu saja, nanti juga naik lagi," kata Bamsoet di Gedung DPR/MPR RI, Jakarta Selatan, Rabu, 20 Maret 2019.
Bamsoet enggan memikirkan naik turunnya survei. Ketua DPR RI itu menyebut dia bersama tokoh muda Golkar hanya akan terus bergerak memenangkan pasangan Jokowi-Ma'ruf.
"Enggak usah digerakkan sudah bergerak semua, apalagi yang muda pasti bergerak-gerak," ujar Bamsoet.
(Baca juga:
Survei SMRC: Jokowi-Ma'ruf 54,9%, Prabowo-Sandi 32,1%)
Survei terbaru yang dilakukan Litbang Kompas pada 22 Februari 2019 - 5 Maret 2019 menunjukkan elektabilitas Jokowi-Ma'ruf menurun. Elektabilitas Jokowi-Ma'ruf berada di angka 49,7 persen, sementara Prabowo-Sandiaga 37,4 persen dan 13,4 persen responden menyatakan rahasia.
Survei dilakukan melalui wawancara tatap muka dengan melibatkan 2.000 responden yang dipilih secara acak melalui pencuplikan sistematis bertingkat di 34 provinsi di Indonesia, dengan tingkat kepercayaan 95 persen, dan
margin of error sekitar 2,2 persen.
Peneliti Litbang Kompas, Bambang Setiawan menuliskan, jarak elektabilitas kedua pasangan calon semakin menyempit, 11,8 persen. Padahal, pada survei Litbang Kompas sebelumnya, Oktober 2018, perolehan suara keduanya masih berjarak 19,9 persen.
Saat itu, elektabilitas Jokowi-Ma'ruf 52,6 persen, Prabowo-Sandiaga 32,7 persen, dan 14,7 responden menyatakan rahasia.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((REN))