Jakarta: Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) mengkritik sistem informasi Komisi Pemilihan Umum (KPU) soal informasi daftar calon sementara (DCS). Informasi yang ditampilkan dinilai terlalu sederhana, padahal data itu penting bagi calon pemilih.

“KPU seolah-olah mau bilang ada kucing dalam karung. Mungkin kita tahu nama kucingnya, tapi apakah buas atau punya keberanian?” kata peneliti Formappi Lucius Karius di kantornya, Jakarta Timur, Kamis, 31 Agustus 2023.

Lucius mengatakan informasi DCS di situs KPU terkesan ala kadarnya. KPU hanya mencantumkan nama, foto, jenis kelamin, partai politik, daerah pemilihan, dan alamat calon legislatif (caleg).

“Pemilih akhirnya menikmati informasi yang sangat miskin terkait latar belakang calon,” papar dia.
 

Baca: Mantan Koruptor Nyaleg Didorong Buka Statusnya Sebagai Eks Narapidana

Lucius menyebut data di situs KPU menjadi satu-satunya rujukan bagi publik. Kesederhanaan data tersebut dikhawatirkan melahirkan efek negatif.

“Terbuka ruang bagi publik untuk memproduksi informasi yang sebagian besar hoaks atau disinformasi,” jelas dia.

Lucius mendorong KPU meyajikan data yang lebih lengkap dan komprehensif. Data itu akan menjadi bahan pertimbangan yang berguna bagi calon pemilih.

“Karena terbatasnya informasi profil caleg melawan prinsip pemilu langsung dan keterbukaan informasi,” tutur dia.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id

((ADN))