Jakarta: Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menetapkan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka pasangan calon presiden dan calon wakil presiden 2024. Pasangan tersebut mendapat nomor urut 2.
Pasangan
Prabowo-Gibran memiliki dukungan terbanyak lewat Koalisi Indonesia Maju (KIM) dengan 42,67 persen suara yang terdiri dari Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Demokrat, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Partai Bulan Bintang (PBB), dan Partai Garuda.
"Nomor urut dua capres Bapak Prabowo Subianto dan cawapres Bapak Gibran Rakabuming Raka," ujar Ketua KPU Hasyim Asy'ari di KPU, Jakarta, Selasa, 14 November 2023.
Seperti apa rekam jejak Prabowo-Gibran?
Medcom.id merangkum profil pasangan yang kerap disingkat PAGI ini.
Prabowo Subianto
Prabowo memulai kariernya di TNI Angkatan Darat pada 1974 sebagai seorang Letnan Dua setelah lulus dari AKABRI Darat di Magelang.
Salah satu penugasan pertamanya adalah sebagai komandan pleton pada Grup I/Para Komando yang menjadi bagian dari pasukan operasi Tim Nanggala di Timor Timur. Dia berperan besar dalam memimpin sebuah misi penangkapan terhadap Nicolau dos Reis Lobato, pemimpin Fretilin yang pada saat Operasi Seroja menjabat sebagai Perdana Menteri.
Dengan bantuan adiknya sendiri Antonio Lobato, kompi Prabowo menemukan Lobato di Maubisse, sebuah kota kecil lima puluh kilometer di selatan Dili. Dia tewas tertembak di perut saat bertempur di Lembah Mindelo pada 31 Desember 1978, salah satu peristiwa yang menandai berakhirnya perlawanan terbuka Fretilin terhadap invasi militer Indonesia dan bermulanya pendudukan militer atas bekas wilayah jajahan Portugal tersebut.
Pada tahun 1983, Prabowo telah menjabat sebagai wakil komandan pada Detasemen Khusus 81 (Penanggulangan Teror) di Kopassandha. Dia juga pernah menjabat sebagai Komandan Komando Pasukan Khusus (Kopassus). Karier terakhirnya di militer, Prabowo menjabat sebagai Panglima Komando Cadangan Strategis (Kostrad), sebelum akhirnya diberhentikan dari kedinasan militer.
Selama di dunia militer, Prabowo memiliki sejumlah kontroversi, seperti dugaan dalang penculikan dan penghilangan paksa terhadap sejumlah aktivis pro reformasi. Prabowo juga mengakui memerintahkan Tim Mawar untuk mengeksekusi operasi tersebut karena dia berdalih hal tersebut benar menurut rezim saat itu.
Prabowo hanya mengakui menculik sembilan aktivis pada saat itu, yang semuanya telah dikembalikan dalam keadaan hidup. Akibat perkara ini, Prabowo kemudian diberhetikan dari institusi TNI.
Prabowo juga tercatat sebagai pengusaha. Banyak bidang usaha yang dimilikinya mulai dari sektor energi hingga kertas.
Dalam karier politik, dia membangun dan memimpin Partai Gerindra setelah keluar dari Partai Golkar. Dia juga sudah tiga kali maju dalam Pemilihan Presiden (Pilpres).
Prabowo yang menjadi calon wakil presiden dari Megawati Soekarnoputri maju dalam Pilpres 2009. Namun, kalah dari pasangan Susilo Bambang Yudhoyono dan Boediono.
Prabowo kembali mencoba peruntungannya dengan maju dalam Pilpres 2014. Kali ini, Prabowo maju sebagai calon presiden dengan didampingi Hatta Rajasa. Namun, dia kalah dari pasangan Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla.
Pada 2019, Prabowo maju lagi sebagai capres berpasangan dengan Sandiaga Uno menantang petahana Jokowi yang berpasangan dengan Ma'ruf Amin. Lagi-lagi, Prabowo kalah.
Kini diusia 72 tahun, Prabowo kembali pede maju sebagai capres dengan menggandeng Gibran Rakabuming Raka, putra Presiden Jokowi yang merupakan kompetitornya di
Pilpres 2014 dan 2019.
Gibran Rakabuming Raka
Gibran merupakan putra pertama Presiden Joko Widodo. Dia memulai karier sebagai pengusaha.
Gibran merintis bisnisnya dengan membuka usaha katering, Chilli Pari. Kemudian, dia mengembangkan bisnis makanannya dengan membuka martabak yang bernama Markobar.
Gibran memulai karier di politik pada 2020. Saat itu, Gibran langsung maju menjadi wali kota Surakarta (Solo), Jawa Tengah, melalui kendaraan politiknya PDI Perjuangan (PDIP).
Kritik dilontarkan sejumlah pihak akibat majunya Gibran sebagai wali kota. Pasalnya, di saat yang sama sang Ayah, Jokowi, masih menjabat sebagai Presiden. Cap politik dinasti pun disematkan kepada keluarga Jokowi.
Namun, hal itu sempat dibela oleh PDIP sebagai partai pengusungnya. Saat itu, Gibran disebut memiliki hak yang sama untuk memilih dan dipilih selama sudah melalui proses kepemimpinan di partai.
Selama tiga tahun memimpin Solo, Gibran diklaim berhasil melakukan gebrakan. Di antaranya, merevitalisasi pasar supaya terlihat lebih bersih dan nyaman untuk pengunjung, salah satunya Pasar Legi. Kemudian, melakukan beberapa revitalisasi taman, salah satu Taman Balekembang.
Nama Gibran kembali mencuat setelah dijagokan menjadi calon wakil presiden dari Prabowo Subianto. Bahkan, proses pencalonan Gibran sebagai cawapres kembali memunculkan kontroversi.
Mulai dari konfliknya dengan PDIP sebagai partai politik yang menaunginya dan anggapan adanya nepotisme di balik pencalonan Gibran. Gibran bisa maju sebagai cawapres setelah Mahkamah Konstitusi yang saat itu dipimpin pamannya Gibran, Anwar Usman, menggolkan gugatan uji materi batas syarat minimal usia capres-cawapres.
Dalam putusannya, batas usia capres-cawapres minimal 40 tahun atau di bawah 40 tahun asalkan pernah atau sedang menjabat sebagai kepala daerah. Putusan ini membuat Gibran yang masih berusia 36 tahun bisa maju sebagai cawapres.
Putusan ini yang kemudian menjadi polemik karena diduga adanya proses nepotisme dan upaya Presiden Joko Widodo membangun politik dinasti dengan memajukan anaknya sebagai cawapres. Bahkan, Anwar Usman yang memutuskan perkara uji materi tersebut sudah diputus melanggar kode etik berat.
Namun, perkara ini tak menyurutkan niatan Gibran maju dalam Pilpres 2024. Dia sudah terdaftar sebagai cawapres yang akan mendampingi Prabowo.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((AZF))