Jakarta: Badan Pengawas Pemilu (
Bawaslu) membantah banyak kecolongan dugaan pelanggaran
Pemilu 2024. Ketua Bawaslu Rahmat Bagja menerangkan Bawaslu bukan kecolongan, tapi kesulitan menindak dugaan
pelanggaran tersebut dalam kerangka hukumnya.
“Misalnya, soal kampanye. Pelanggaran paling banyak di kampanye. Sebelumnya kan sosialisasi. Kami sudah kritik di awal, tolong masa sosialisasi diatur dengan baik. Jangan juga masa sosialisasi lebih ketat daripada masa kampanye. Itulah kemudian terjadi permasalahan,” ujar Bagja dalam rapat koordinasi nasional (Rakornas) Sentra Gakkumdu di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, Senin, 27 November 2023.
Bagja mengingatkan waktu kampanye kali ini lebih sedikit ketimbang pemilu sebelumnya. Selain itu, ada ketidakjelasan aturan sebelum masa kampanye.
Untuk sekarang, lanjut dia, Bawaslu akan mengandalkan Sentra Gakkumdu untuk menyamakan kembali pemahaman dengan Polri dan Kejaksaan.
“Karena di masa kampanye inilah itu akan lebih banyak terjadi. Karena larangan itu ada di masa kampanye, paling banyak pada masa kampanye dan setelah kampanye baik dalam pemungutan suara, penghitungan suara, dan rekapitulasi suara. Itu yang paling banyak terjadi pelanggaran,” tutur dia.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((AZF))