Jakarta: Direktur Relawan Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subainto-Sandiaga Uno, Ferry Juliantono mengungkapkan, calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno bakal mengkritisi program Kartu Indonesia (KIP) kuliah di debat ketiga. Salah satunya penggunaan data penerima KIP yang masih bermasalah.
"Database harus disempurnakan. Semua data-data yang ada harus direunifikasi dan disentralisasi. Kalau enggak semua percuma, enggak tepat sasaran," kata Ferry di Posko Media Center Prabowo-Sandi, Jalan Sriwijaya I, Jakarta Selatan, Selasa, 26 Februari 2019.
Menurut Ferry, sebelum menggagas program kartu sakti, sebaiknya pasangan calon nomor ururt 01 memperbaiki data tunggal kependudukan. Hal itu berkaca dari program KIP yang masih bermasalah.
"Tapi bagaimana mau efektif penggunaan kartu, kalau single identifitaction numbernya bermasalah," ucap Ferry.
Dikonfirmasi soal program tandingan Prabowo-Sandi, Ferry mengaku, pihaknya sudah mempersiapkan. Namun, ia enggan membocorkan terlebih dahulu.
"Pasti ada (program tandingan), Tapi kan sekarang kartu-kartu itu harus pertama didukung dengan database kependudukan yang benar," pungkas dia.
(Baca juga:
Jokowi Janjikan 'KIP Kuliah' Jika Terpilih Lagi)
Debat ketiga bakal dilangsungkan pada 17 Maret 2019. Debat ketiga giliran calon wakil presiden yang akan beradu gagasan, visi-misi dan program di bidang pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, sosial dan kebudayaan.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjanjikan anggaran Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah sebagai program perluasan bagi KIP yang telah diterapkan selama ini akan sangat besar jumlahnya.
"Jumlahnya akan sangat besar, anggarannya kita siapkan besar," kata Presiden Jokowi setelah acara Peresmian Pembangkit Listrik Tenaga Uap Ekspansi 1x660 MW yang terletak di Desa Karangkandri, Slarang dan Manganti, Cilacap, Jawa Tengah, Senin, 25 Februari 2019.
Ia menambahkan, selama ini KIP yang diberikan selama masa pemerintahannya baru mencakup SD, SMP, SMA/SMK. Jika ia terpilih kembali, ia berjanji akan memperluas KIP hingga ke jenjang perguruan tinggi berupa KIP Kuliah.
Terkait besarannya, kata dia akan dikalkulasikan kemudian, dan perguruan tinggi yang dimaksud berupa universitas, politeknik baik di dalam maupun di luar negeri. Selama ini, ia mengemukakan, jumlah anggaran yang dialokasikan untuk pendidikan juga sudah sangat besar.
Jokowi mengatakan, sampai saat ini sudah ada 18,7 juta siswa yang mendapatkan manfaat KIP. Ia juga menjanjikan kartu sembako murah jika terpilih untuk kedua kalinya sebagai Presiden RI.
"Karena kita ingin membantu masyarakat agar gampang mendapatkan barang murah hingga pemerintah memberikan subsidi," lanjutnya.
(Baca juga:
Mendikbud Tunggu Landasan Hukum 'KIP Kuliah')
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((REN))