Jakarta:
Badan Intelijen Negara (BIN) membeberkan cara mendeteksi dini upaya-upaya yang mengganggu pelaksanaan Pemilihan Umum (
Pemilu) 2024. Hal itu disampaikan dalam Rapat Kerja (Raker) Komisi I DPR dengan BIN terkait 'Deteksi Dini dan Cegah Dini Persiapan Pemilu 2024' di Komisi I DPR.
Rapat dihadiri Wakil Kepala BIN Letjen TNI (Purn) Teddy Lhaksmana Widya Kusuma. Kegiatan itu juga digelar tertutup.
"Ya bagaimana dia bisa mendeteksi dini tentang hal-hal yang bisa membuat kerusuhan, hoaks, mengadu domba, ya kan bisa saja," kata anggota Komisi I DPR Jazuli Juwaini di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, 9 November 2023.
Jazuli mengatakan saat ini banyak oknum-oknum dari luar negeri yang bisa menggangu pelaksanaan kontestasi politik 2024. Terhadap hal itu, BIN diminta menjelaskan upaya penanganannya.
Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu mengatakan saat ini melalui ponsel pun bisa dilakukan upaya gangguan. Hoaks juga dapat tersebar dengan mudah.
"Sekarang kan eranya sudah era digital, orang bisa menggerakkan oleh alat-alat ini (ponsel) rata-rata orang bikin heboh itu berangkat dari ini (ponsel). Orang membunuh karakter lewat sini (ponsel) orang menyebar hoaks lewat sini (ponsel) orang bikin berita bohong, black campaign lewat sini (ponsel)," ujar Jazuli
Ia menekankan saat ini yang dibutuhkan adalah adu gagasan dari masing-masing kontestan. Tidak saling menjatuhkan lewat serangan digital.
"Yang kita butuhkan saat ini kampanye gagasan, bukan saling menjatuhkan, bukan saling membunuh karakter," ucap Jazuli.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((LDS))