Pemilihan yang berlangsung pada Rabu, 1 Oktober 2025 itu diikuti oleh seluruh warga sekolah, mulai dari siswa kelas 10 hingga 12, bahkan para guru dan staf sekolah. Para pemegang hak pilih datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang telah disiapkan dengan membawa surat undangan resmi.
​Setelah verifikasi, mereka menerima kertas suara yang bergambarkan dua pasang kandidat calon Ketua dan Wakil Ketua OSIS. Proses pemilihan dilakukan secara rahasia di dalam bilik suara yang telah disediakan oleh panitia.
Usai mencoblos, setiap pemilih kemudian memasukkan kertas suara ke dalam kotak suara sebelum akhirnya menyelupkan jari ke tinta sebagai tanda mereka telah menggunakan hak pilihnya. Setelahnya, hasil pemilihan dihitung langsung oleh panitia dan disaksikan seluruh warga sekolah.
| Baca juga: Mengenal OSIS: Sejarah, Pengertian, dan Tujuan |
Panitia Pemilihan Ketua dan Wakil Ketua OSIS SMK Pagudi Luhur Muntilan, Magelang, Saydi Edo, menjelaskan alasan di balik adopsi sistem pemilu ini karena pihaknya ingin menjalankan pemilihan yang demokratis. Langkah ini diambil sebagai sarana edukasi politik praktis dan mengajarkan para siswa mengenai pentingnya proses demokrasi yang jujur, adil, dan transparan.
"Harapannya meningkatkan siswa dan siswi khususnya di bawah umur sekalian belajar untuk Pemilu daerah maupun Pemilihan Presiden," kata Saydi di SMK Pangudi Luhur Muntilan, Magelang, Rabu, 1 Oktober 2025.
Salah satu kandidat calon Wakil Ketua OSIS, Angelita Padmanaba Putri Sadewo, menyambut baik proses pemilihan ini. Dia mengatakan pemilihan seperti ini sangat baik untuk mengajarkan demokrasi kepada para peserta didik sejak dini.
"Semoga siapa pun yang tepilih benar benar sesuai dengan sekolah," kata Angelita. (Lorien Nurajay)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
