Jakarta: Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (
Lemhannas) Andi Widjajanto dinilai harus mundur dari jabatannya. Pasalnya, ia telah bergabung dengan Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Presiden (GP).
"Andi seharusnya mundur dari Lemhannas. Sebab, tidak seharusnya Gubernur Lemhannas menjadi timses (tim sukses)," kata pengamat komunikasi politik dari Universitas Esa Unggul M Jamiluddin Ritonga saat dihubungi
Medcom.id, Sabtu, 14 Oktober 2023.
Langkah Andi menerima tugas di TPN GP dinilai kontroversial. Sebagai Gubernur Lemhannas, lanjut Jamiluddin, Andi seharusnya menjaga netralitas lembaganya dalam
Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
"Hal itu (jaga netralitas) akan sulit dilakukannya bila ia tetap menjadi Gubernur Lemhannas," ucap Jamiluddin.
Jamiluddin juga menilai
Lemhannas berpeluang menjadi partisan. Ini berbahaya karena pegawai Lemhannas sejatinya dilarang melakukan hal itu.
"Jadi, Andi harus mundur dari Lemhannas bila tetap ingin jadi timses Ganjar. Hanya dengan begitu Andi telah menyelamatkan Lemhannas dari politik praktis," ujar Jamiluddin.
Sebelumnya, Ketua TPN GP, Arsjad Rasjid, mengumumkan dua kepala deputi baru, yakni Andi Widjajanto sebagai Deputi Politik 5.0 dan Komjen (Purn) Luki Hermawan sebagai Deputi Kinetik Teritorial TPN GP. Arsjad menegaskan pemilihan Andi Widjajanto karena sudah berpengalaman memenangkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat Pilpres 2014 dan 2019.
Selain itu, Presiden Jokowi telah mengizinkan Andi bergabung tim tersebut. Andi telah meminta izin kepada Presiden beberapa waktu lalu.
"Sudah kita izinkan," ujar Presiden Jokowi di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Kamis malam, 12 Oktober 2023.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((AGA))