Jakarta: Pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming diyakini memenangkan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 lantaran faktor pemberian bantuan sosial (bansos). Tim hukum Prabowo-Gibran terlihat bingung dan lantas mempertanyakan hasil pemilu legislatif yang dimenangkan PDIP.
"Tadi kan saudara ahli menjelaskan adanya hubungan bansos dengan kenaikan suara. Pertanyaan saya adalah, apa hubungannya pemberian bansos dengan kemenangan PDIP sebagai partai dengan suara tertinggi di Indonesia," kata salah seorang anggota Tim hukum Prabowo-Gibran, Rivai Kusumanegara dalam sidang gugatan hasil Pilpres 2024 di Gedung
Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Senin 1 April 2024.
Diketahui PDIP menjadi partai dengan perolehan terbanyak pertama di antara delapan partai yang lolos masuk parlemen. PDIP mendapatkan 25,3 juta suara atau 16,72 persen.
Di sisi lain, PDIP merupakan salah satu partai pengusung Ganjar Pranowo-Mahfud MD. Pasangan yang didukung PDIP ini mendapatkan suara paling rendah ketimbang dua pasangan calon lainnya.
KPU menyatakan pasangan Prabowo-Gibran memperoleh suara 96,2 juta atau sekitar 58 persen. Kemudian Anies-Muhaimin sebanyak 40,9 juta suara dan Ganjar-Mahfud sebanyak 27 juta suara.
"Kedua, jika hipotesis itu (pembagian bansos bantu kubu petahana) benar, kenapa 02 (Prabowo-Gibran) kalah di Aceh dan Sumatera Barat. Padahal mereka semua juga menerima bansos," ujar Rivai.
Sebelumnya, Ekonom Universitas Indonesia (UI), Vid Adrison memastikan bahwa terdapat bukti kuat pembagian bansos terhadap peningkatan suara kubu petahana. Pasangan Prabowo-Gibran diyakini mendapatkan dukungan petahana, yakni Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Vid merupakan salah satu dari tujuh ahli yang dihadirkan kubu Anies-Muhaimin (AMIN) dalam sidang
gugatan Pilpres. Dalam tanggapannya, Vid tidak menjelaskan secara gamblang hubungan pembagian bansos dengan kemenangan PDIP.
Ia hanya menegaskan bahwa dua daerah yang tidak dimenangkan Prabowo-Gibran, hanya kasuistis. Hasil temuannya bahwa bansos memenangkan Prabowo-Gibran, dilihat secara umum atau general.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((DHI))