Bogor: Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) tegas menyatakan kerukunan antarumat beragama harus dijaga meski berbeda pilihan politik. Indonesia akan merugi bila terpecah hanya karena pemilu yang berlangsung lima tahun sekali.
"Pemilu ini kita harus tetap rukun, kita laksanakan dengan penuh iktikad kebaikan, kesadaran untuk menyukseskan pemilu ini adalah kewajiban moral kita, apalagi sebagai tokoh-tokoh agama," kata Ketua Umum FKUB Ida Panglisir Agung Putra Sukahet usai bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Bogor, Senin, 18 Maret 2019.
Baca: FKUB Minta Dana dari APBN
Ida menjelaskan pemilu damai harus dikedepankan agar pemerintah baik pusat maupun daerah bisa membangun bangsa dengan baik. Presiden, gubernur, wali kota, maupun bupati harus bisa bersinergi memajukan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Ida membeberkan Presiden Jokowi meminta FKUB berpartisipasi menangkal hoaks dan fitnah. FKUB berkomitmen memberantas penyebaran hoaks dan fitnah sepanjang pemilu.
Baca: Jokowi Ingatkan Pentingnya Persatuan
FKUB juga selalu menyampaikan soal toleransi dalam keberagaman kepada masyarakat luas. Mereka juga mengajak seluruh bangsa menjadi pemeluk agama yang baik. Begitu pula warga negaranya.
"Kalau sudah menjadi pemeluk agama yang baik dan warga negara yang baik, maka tidak ada lagi hoaks, fitnah, dan kebohongan. Dan kita yakin bangsa kita tidak saja menjadi macannya Asia, tapi juga macannya dunia," tegas Ida.
Seluruh pimpinan FKUB yang hadir juga mendoakan Jokowi selalu sehat dan bisa bertugas dengan baik. Hal itu penting demi menunjang kelanjutan pembangunan bangsa.
"Membangun bangsa, NKRI, yang berdasarkan Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika," tegas dia.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((OJE))