Jakarta: Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mengapresiasi program moderasi beragama yang digagas Kementerian Agama (Kemenag). Program itu diyakini mencegah intoleransi di tengah masyarakat.
“(Moderasi beragama) ditimbulkan kembali intinya (untuk) menjaga martabat kemanusiaan,” kata Direktur Penegakan Hukum BNPT, Brigjen Edy Hartono, dalam diskusi virtual, Kamis, 25 Februari 2021.
Edy mengatakan moderasi agama bisa membentuk kemaslahatan dengan prinsip keadilan dan keseimbangan. Program tersebut dinilai efektif menumbuhkan semangat keberagaman di Indonesia.
“Dengan saling menghargai dan menghormati berdasarkan kemanusiaan dan nilai-nilai ketuhanan,” papar dia.
Menurut Edy, keberagaman di Indonesia sebuah keniscayaan. Masyarakat tidak boleh terpecah-belah akibat keberagaman tersebut.
“Kita hidup berdampingan merupakan konsensus dalam kepastian hukum berdasarkan kesepakatan,” terang jenderal bintang satu itu.
Baca: Tiga Pilar Membangun Indonesia dalam Islam Versi Mahfud MD
Sebelumnya, seluruh santri di Indonesia diminta menjadi pelopor moderasi beragama. Berbagai perbedaan terkait pandangan agama bukan menjadi penghalang persatuan Indonesia.
“Para santri dapat menjadi pelopor perdamaian dan agen dakwah Islam yang santun, damai, dan dapat merayakan keragaman bangsa,” kata staf ahli Menteri Agama, Oman Fathurahman, dalam keterangan tertulis, Sabtu, 24 Oktober 2020.
Oman mengatakan moderasi beragama penting dan relevan untuk dilakukan. Sebab, moderasi beragama adalah jalan tengah untuk menjawab isu-isu strategis.
“Misalnya kurangnya pemahaman dan praktik nilai-nilai agama yang moderat, inklusif, dan toleran,” ujar dia.
Jakarta: Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mengapresiasi program moderasi
beragama yang digagas Kementerian Agama (Kemenag). Program itu diyakini mencegah intoleransi di tengah masyarakat.
“(Moderasi beragama) ditimbulkan kembali intinya (untuk) menjaga martabat kemanusiaan,” kata Direktur Penegakan Hukum BNPT, Brigjen Edy Hartono, dalam diskusi virtual, Kamis, 25 Februari 2021.
Edy mengatakan moderasi agama bisa membentuk kemaslahatan dengan prinsip keadilan dan keseimbangan. Program tersebut dinilai efektif menumbuhkan semangat keberagaman di Indonesia.
“Dengan saling menghargai dan menghormati berdasarkan kemanusiaan dan nilai-nilai ketuhanan,” papar dia.
Menurut Edy, keberagaman di Indonesia sebuah keniscayaan. Masyarakat tidak boleh terpecah-belah akibat
keberagaman tersebut.
“Kita hidup berdampingan merupakan konsensus dalam kepastian hukum berdasarkan kesepakatan,” terang jenderal bintang satu itu.
Baca: Tiga Pilar Membangun Indonesia dalam Islam Versi Mahfud MD
Sebelumnya, seluruh santri di Indonesia diminta menjadi pelopor moderasi beragama. Berbagai perbedaan terkait pandangan agama bukan menjadi penghalang persatuan Indonesia.
“Para santri dapat menjadi pelopor perdamaian dan agen dakwah Islam yang santun, damai, dan dapat merayakan keragaman bangsa,” kata staf ahli Menteri Agama, Oman Fathurahman, dalam keterangan tertulis, Sabtu, 24 Oktober 2020.
Oman mengatakan moderasi beragama penting dan relevan untuk dilakukan. Sebab, moderasi beragama adalah jalan tengah untuk menjawab isu-isu strategis.
“Misalnya kurangnya pemahaman dan praktik nilai-nilai agama yang moderat, inklusif, dan toleran,” ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)
