Jakarta: Sejumlah
Warga Negara Indonesia (WNI) mengaku kesulitan mengikuti pemilihan umum (pemilu) yang ditangani oleh Panitia Pemilu Luar Negeri (PPLN)
Malaysia. Mereka menilai panitia penyeleggara perwakilan Komisi Pemilihan Umum (KPU) itu mengarahkan para WNI untuk memilih salah satu paslon.
Keluhan tersebut terungkap setelah perwakilan dari komunitas WNI di Malaysia menjelaskan hambatan yang mereka rasakan melalui
direct message ke akun X (Twitter) dengan nama pengguna
@txtdaripemerintah. Akun dengan 622ribu pengikut itu kemudian membuka informasi tersebut kepada publik.
"Min boleh minta tolong sebarkan? kami WNI Malaysia sedang dipersulit untuk ikut pemilu oleh PPLN Malaysia dan ada indikasi PPLN Malaysia ini akan melakukan kecurangan pengelembungan suara untuk calon 03," tulis pesan dari perwakilan WNI di Malaysia.
"Mereka mengkondisikan DPT (Daftar Pemilih Tetap) Siluman. Mencoba DPT (daftar pemilih tetap) tahun 2019 yang tidak di coklit (pencocokan dan penelitian), padahal pekerja migran itu sebagian besar sudah kembali ke Indonesia karena adanya Covid 2019," sambung pesan tersebut.
Perwakilan WNI tersebut menyebut telah melaporkan kejadian tersebut kepada Panwaslu Kuala Lumpur. Mereka mengatakan sebetulnya banyak WNI yang mendukung paslon nomor urut 01 dan 02.
"Di sini banyak sekali yang mau dukung Pak Anies dan Pak Prabowo tetapi malah dipersulit bahkan sebelum mendaftar kami ditanya terlebih dukung siapa," jelas mereka.
Namun, PPLN Malaysia disebut hanya memudahkan proses pemilihan kepada WNI yang mendukung paslon tertentu. "Kalau dukung Ganjar langsung dimasukkan, tapi kalau dukung selain itu dipersulit bahkan sampai sekarang kami 138 ribu WNI di Malaysia belum terdaftar (tidak didaftarkan)," tandas pesan tersebut.
Selain menyampaikan keluhan, perwakilan WNI itu juga melampirkan surat laporan ke Panwaslu. Mereka juga menyertakan video untuk memperkuat hambatan yang mereka dapatkan.
"Kami sudah lapor ke Panwaslu Kuala Lumpur tetapi sepertinya belum ada proses yang berarti bagi kami. Belum lagi ini pemilu sudah dekat. Kami sangat berharap untuk dinaikkan keluh kesan kami ini ya min," tutup pesan itu.
Merespons aduan para WNI, perwakilan PPLN Kuala Lumpur membantah anggapan tersebut.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((ABK))