Jakarta: Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Arsul Sani, menyesalkan pernyataan koordinator juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Dahnil Anzar Simanjuntak, terkait upaya rekonsiliasi. Pernyataan Dahnil dinilai bisa merenggangkan proses rekonsiliasi.
"Ketika Dia (Dahnil) bilang bahwa cukup Pak Prabowo diwakili saja untuk bertemu Pak Jokowi. Saya kira ini bukan
statement yang bagus," kata Arsul di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 23 Mei 2019.
Arsul menilai pernyataan Dahnil seolah menunjukkan adanya keangkuhan. Padahal, kata dia, Jokowi sebagai calon presiden (capres) petahana telah menunjukkan sikap rendah hati dengan menyatakan ingin bertemu Prabowo.
"Beliau (Jokowi) tidak mentang-mentang, jemawa, sebagai presiden lalu tidak mau bertemu dengan pihak yang jadi lawan kontestasinya," ucap Arsul.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu pun berharap BPN Prabowo-Sandi bisa memelihara iklim yang kondusif usai Pemilihan Umum (Pemilu) 2019. Salah satu caranya dengan mengeluarkan pernyataan yang saling menghormati.
Baca: KPAI Soroti Pelibatan Anak Dalam Aksi 22 Mei
"Kita sama-sama tunggu seperti apa perkembangannya dalam satu-dua hari ini," ujar dia.
Sebelumnya, Dahnil berbicara tentang rencana pertemuan Prabowo dengan Jokowi. Dahnil menyebut BPN belum merencanakan pertemuan kedua capres itu. Namun, bila memang ingin tetap bertemu, kata Dahnil, Jokowi bisa menemui perwakilan Prabowo.
"Nanti Mas Priyo (Sekjen Partai Berkarya Priyo Budi Santoso) mungkin kalau Pak Jokowi mau ketemu, nanti diwakili Mas Andre (politikus Partai Gerindra Andre Rosiade) atau Mas Priyo atau Mas Aris," kata Dahnil di Kediaman Prabowo, Kertanegara, Jakarta Selatan, Selasa, 21 Mei 2019.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((OGI))