Jakarta: Wakil Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Rita Pranawati menyayangkan ada anak yang menjadi korban dalam bentrok antara massa dengan aparat keamanan di Jakarta pada Rabu, 22 Mei 2019.
"Sejak sebelum Pemilu 2019, KPAI telah berusaha mencegah pelibatan anak selama proses pemilu dan setelahnya," kata Rita seperti dilansir Antara, Kamis, 23 Mei 2019.
Rita mengatakan KPAI telah membuat nota kesepahaman dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU), Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), dan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak untuk mencegah pelibatan anak dalam pemilu.
KPAI juga sudah mengundang perwakilan Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin dan Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menyikapi ajakan kepada anak-anak untuk terlibat dalam aksi 22 Mei.
"KPAI bersama TKN dan BPN sepakat menolak segala bentuk pelibatan anak pada sengketa hasil pemilu dan meminta semua pihak melakukan edukasi demokrasi yang konstitusional," kata Rita.
Berdasarkan data Rumah Sakit Umum Daerah Tarakan, Jakarta, ada 140 korban bentrok yang dibawa ke rumah sakit
tersebut. Seluruhnya laki-laki dan yang paling muda berusia 15 tahun. Dua korban yang dibawa ke rumah sakit tersebut akhirnya meninggal dunia, salah satunya masih berusia 17 tahun.
Jakarta: Wakil Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Rita Pranawati menyayangkan ada anak yang menjadi korban dalam bentrok antara massa dengan aparat keamanan di Jakarta pada Rabu, 22 Mei 2019.
"Sejak sebelum Pemilu 2019, KPAI telah berusaha mencegah pelibatan anak selama proses pemilu dan setelahnya," kata Rita seperti dilansir
Antara, Kamis, 23 Mei 2019.
Rita mengatakan KPAI telah membuat nota kesepahaman dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU), Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), dan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak untuk mencegah pelibatan anak dalam pemilu.
KPAI juga sudah mengundang perwakilan Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin dan Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menyikapi ajakan kepada anak-anak untuk terlibat dalam aksi 22 Mei.
"KPAI bersama TKN dan BPN sepakat menolak segala bentuk pelibatan anak pada sengketa hasil pemilu dan meminta semua pihak melakukan edukasi demokrasi yang konstitusional," kata Rita.
Berdasarkan data Rumah Sakit Umum Daerah Tarakan, Jakarta, ada 140 korban bentrok yang dibawa ke rumah sakit
tersebut. Seluruhnya laki-laki dan yang paling muda berusia 15 tahun. Dua korban yang dibawa ke rumah sakit tersebut akhirnya meninggal dunia, salah satunya masih berusia 17 tahun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(MBM)