Jakarta: Kuasa hukum Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menyambangi Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) di Jalan Raya Bogor, Jakarta. Mereka meminta LPSK melindungi saksi yang akan dihadirkan dalam sidang pembuktian sengketa Perselisihan Hasil Pemilu (PHPU) Pilpres 2019 di Mahkamah Konstitusi (MK).

"Kita mau konsultasi dulu sama temen-temen LPSK. Gini temen-temen, kami memutuskan datang ke LPSK untuk konsultasi terkait dengan persidangan yang akan kita lakukan terutama untuk acara pembuktian," kata anggota kuasa hukum Prabowo-Sandi, Denny Indrayana di kantor LPSK, Jakarta, Sabtu, 15 Juni 2019.

Kubu Prabowo-Sandi ingin ada jaminan perlindungan saksi dan ahli yang akan dihadirkan dalam persidangan. Hal ini agar para saksi yang dihadirkan tidak mendapatkan initimidasi dari pihak tertentu untuk memengaruhi keterangan mereka saat di persidangan. 

"Karena kami akan ada saksi dan ahli yang mungkin membutuhkan peran dari LPSK. Lebih detailnya bagaimana, nanti temen-temen tunggu habis ini setelah ketemu komisioner (LPSK)," jelas Denny. 

Kuasa hukum Prabowo-Sandi sebelumnya telah menyiapkan saksi-saksi yang menguatkan adanya kecurangan yang terstruktur, sistematis, dan masif (TSM). Saksi-saksi itu siap dihadirkan dalam sidang gugatan lanjutan PHPU Pilpres 2019. 

Denny mengatakan pembuktian adanya kecurangan tidak hanya dibebankan kepada pemohon. Ia meminta MK menjamin perlindungan saksi dan saksi ahli. 

"Karena yang sedang melakukan kecurangan adalah Presiden dengan aparat kepolisian, intelijen, dan birokrasinya, maka dengan penuh kerendahan hati kami memohon dukungan penuh dari MK, khususnya untuk membangun sistem perlindungan saksi dan ahli yang akan hadir," kata Denny dalam persidangan di Mahkamah Konstitusi, Jalan Medan Merdeka Barat, Jumat, 14 Juni 2019.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id

((AZF))