Kemenkumham DKI Bentuk Satgas Pantau Netralitas ASN
Satgas Netralitas Kemenkumham DKI. Foto: Antara
Jakarta: Satuan Tugas (Satgas) Netralitas di Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia DKI Jakarta akan memantau aktivitas Aparatur Sipil Negara (ASN) di instansi tersebut selama masa kampanye Pemilu 2024. Jika ditemukan ASN dan pegawai pemerintah non PNS (PPNPN) yang terlibat pada aktivitas partai politik akan diberikan tindakan tegas.
"Lakukan pemantauan terhadap aktivitas ASN di lingkungan Kanwil Kemenkumham DKI Jakarta," kata Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kanwil Kemenkumham) DKI Jakarta Ibnu Chuldun di Kantor Kemenkumham DKI Jakarta, Jakarta Timur, Senin, 15 Januari 2024.
Menurut dia, Satgas akan melakukan pemantauan secara terus-menerus menjelang pelaksanaan hingga Pemilu 2024 berakhir. Hal itu untuk memastikan komitmen Kemenkumham terhadap netralitas ASN dan PPNPN, khususnya di lingkungan Kanwil Kemenkumham DKI Jakarta dapat terjaga baik.
Bahkan, Satgas Netralitas akan mengawasi setiap akun media sosial milik ASN dan PPNPN. Jika ditemukan adanya pelanggaran terhadap para ASN, maka akan diberikan sanksi tegas mulai dari teguran hingga penurunan pangkat.
"Jika ada pelanggaran yang dilakukan ASN, maka akan ditindak sesuai dengan peraturan yang berlaku. Mereka akan kita periksa, kita berikan tindakan dan sanksi," ujarnya.
Sanksi jelas yaitu teguran ringan hingga teguran sedang misal penurunan pangkat. Hal itu sesuai dengan UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN), Undang-Undang (UU) Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu dan Surat Keputusan Bersama lima Kementerian yang ditandatangani di antaranya oleh Mendagri, Menteri PANRB, Komisi Pemilihan Umum (KPU), dan Menkumham.
Satgas Netralitas itu memiliki empat tim yang langsung turun ke Kantor Imigrasi, rumah detensi imigrasi (rudenim), lapas, dan rutan.
Masing-masing tim akan diketuai oleh Kepala Divisi Administrasi Mutia Farida selaku Ketua Tim I, Kepala Divisi Pemasyarakatan Tonny Nainggolan (Ketua Tim II, Kepala Divisi Keimigrasian Sandi Andaryadi (Ketua Tim III) dan Kepala Divisi Pelayanan Umum dan HAM Zulhairi (Ketua Tim IV).
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
((AGA))
"Lakukan pemantauan terhadap aktivitas ASN di lingkungan Kanwil Kemenkumham DKI Jakarta," kata Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kanwil Kemenkumham) DKI Jakarta Ibnu Chuldun di Kantor Kemenkumham DKI Jakarta, Jakarta Timur, Senin, 15 Januari 2024.
Menurut dia, Satgas akan melakukan pemantauan secara terus-menerus menjelang pelaksanaan hingga Pemilu 2024 berakhir. Hal itu untuk memastikan komitmen Kemenkumham terhadap netralitas ASN dan PPNPN, khususnya di lingkungan Kanwil Kemenkumham DKI Jakarta dapat terjaga baik.
Bahkan, Satgas Netralitas akan mengawasi setiap akun media sosial milik ASN dan PPNPN. Jika ditemukan adanya pelanggaran terhadap para ASN, maka akan diberikan sanksi tegas mulai dari teguran hingga penurunan pangkat.
"Jika ada pelanggaran yang dilakukan ASN, maka akan ditindak sesuai dengan peraturan yang berlaku. Mereka akan kita periksa, kita berikan tindakan dan sanksi," ujarnya.
| Baca juga: Penyortiran dan Pelipatan Surat Suara Pemilu 2024 di DKI Mencapai 62,55% |
Sanksi jelas yaitu teguran ringan hingga teguran sedang misal penurunan pangkat. Hal itu sesuai dengan UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN), Undang-Undang (UU) Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu dan Surat Keputusan Bersama lima Kementerian yang ditandatangani di antaranya oleh Mendagri, Menteri PANRB, Komisi Pemilihan Umum (KPU), dan Menkumham.
Satgas Netralitas itu memiliki empat tim yang langsung turun ke Kantor Imigrasi, rumah detensi imigrasi (rudenim), lapas, dan rutan.
Masing-masing tim akan diketuai oleh Kepala Divisi Administrasi Mutia Farida selaku Ketua Tim I, Kepala Divisi Pemasyarakatan Tonny Nainggolan (Ketua Tim II, Kepala Divisi Keimigrasian Sandi Andaryadi (Ketua Tim III) dan Kepala Divisi Pelayanan Umum dan HAM Zulhairi (Ketua Tim IV).
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
((AGA))
BERITA TERKAIT
