Jakarta: Ahli filsafat moral Franz Magnis-Suseno (Romo Magnis) menilai situasi demokrasi di Indonesia mengalami masalah serius melihat sikap Presiden Joko Widodo (
Jokowi) yang tidak malu lagi mementingkan kepentingan pribadi. Bahkan, Romo Magnis mengatakan era reformasi dan demokrasi sudah di ujung tanduk.
"Saya merasa situasi serius bagi Indonesia. Saya merasa ada kemungkinan masa demokrasi, masa reformasi akan berakhir. Itu tidak karena Prabowo Subianto, tetapi karena Presiden Jokowi dalam lima tahun terakhir mengambil sikap sikap yang mencemaskan," kata Romo Magnis dalam acara diskusi bertajuk Mencegah Pemimpin Terburuk melalui daring, Selasa, 6 Februari 2024.
Romo Magnis menilai Jokowi telah secara terbuka menodai nilai-nilai demokrasi di
Pemilu 2024. Salah satu yang disorot ialah majunya putra Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, sebagai calon wakil presiden melalui cara yang dinilai melanggar etika.
"Akhirnya kelihatan bahwa begitu terbuka tanpa merasa malu memajukan kepentingan anaknya sendiri yang masih kelihatan hijau, ya mungkin baik tapi saya enggak tahu saya tidak punya masalah pribadi. Dengan manipulasi Mahkamah Konstitusi. Sebuah manipulasi yang menurut majelis kehormatan MK dinyatakan pelanggaran etika yang berat," beber Romo.
Dia meminta masyarakat Indonesia tak memilih calon pemimpin masa depan yang bakal merusak
demokrasi Indonesia. Nasib Indonesia tak boleh diserahkan pada orang-orang yang tidak mementingkan etika bernegara.
"Apakah kita mau meyerahkan nasib bangsa Indonesia di tangan orang yang membuang etika? Yang membedakan manusia dari binatang adalah etika. Itu perlu dipikirkan matang-matang. Itu mengapa saya menganggap situasi sekarang serius," ungkapnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((AGA))