Bandung: Deklarasi Guru Besar dan Dosen ITB bertajuk 'Cegah Kemunduran Demokrasi' melalui dalam jaringan (daring) diduga mengalami sabotase. Salah satu peserta daring menggunakan gambar porno sebagai identitas di aplikasi online tersebut.
Kegiatan deklarasi tersebut dilakukan secara daring dan juga secara langsung di Sasana Budaya Ganesha (Sabuga) Kota Bandung, Senin 5 Februari 2024. Kegiatan tersebut diikuti oleh sejumlah Guru Besar serta dosen ITB.
Perwakilan Komunitas Guru Besar ITB, Daryono Hadi Tjahjono mengaku belum mengetahui identitas asli dari peserta yang mengikuti kegiatan deklarasi secara daring tersebut. Menurutnya, kegiatan deklarasi dilakukan secara terbuka dan diikuti oleh ratusan peserta baik daring maupun luring.
"Mungkin ada pihak-pihak tertentu yang kurang senang apa yang kami lakukan ini, kami memaklumi mudah-mudahan beliau atau siapapun yang membuat ini segera disadarkan dan diampuni dosa-dosanya," kata Daryono saat ditemui usai deklarasi.
Daryono akan menggelar diskusi internal untuk mengetahui secara pasti identitas peserta yang menggunakan gambar porno tersebut. Dia belum dapat memastikan apakah kejadian tersebut akan dibawa ke ranah hukum atau tidak.
"Kami akan diskusikan dengan teman teman yang mendeklarasikan pada sore hari ini.Ya mungkin itu kelengahan dari kami, jadi kami juga mohon maaf kepada para pemirsa kalau hal ini terjadi," kata dia.
Sementara itu, deklarasi yang diikuti Komunitas Guru Besar dan Dosen ITB itu menyampaikan sejumlah poin. Berikut adalah poin-poin Komunitas Guru Besar dan Dosen ITB Peduli Demokrasi Beintegritas:
Mendukung pilpres yang jujur, adil, dan damai, serta menjunjung hak asasi setiap pemilih
Mendukung pemimpin sebagai negarawan serta menjadi teladan dalam menegakkan aturan hukum dan etika publik untuk membangun demokrasi yang berkualitas
Mendukung pemimpin dan pihak pihak yang terlibat untuk mencapai tujuan mewujudkan negara republik Indonesia sebagai negara hukum, yang menjunjung tinggi asas-asas ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan keadilan
Mendukung pemimpin dan pihak pihak yang terlibat untuk menjunjung sikap netral dan non-partisan dalam proses demokrasi, yang berada di atas semua kelompok dan golongan
Mendorong para.pernimpjin bangsa untuk berperan sebagai penengah dalam masyarakat yang terpolarisasi saat ini, dengan mengayomi semua kelompok dan golongan yang berbeda, untuk menghindari keterbelahan masyarakat yang mengancam kesatuan bangsa
Mendorong pemimpin dan pihak-pihak yang terlibat untuk mendahulukan kepentingan negara-bangsa yang lebih besar di atas kepentingan kelompok dalam setiap tindakannya, dengan semangat kebersamaan, kerja sama, dilandasi asas keadilan dan inklusivitas
Mendorong pemimpin dan pihak pihak yang terlibat menjalankan sikap adil dan berpihak kepada semua dalam proses demokrasi, dengan memberikan fasilitas dan perlakuan yang sama bagi setiap kontestan pilpres, untuk menjaga pemilu yang langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil
Mendorong pemimpin dan pihak-pihak yang terlibat untuk ' mendahulukan pembangunan fondasi kepemimpinan bangsa yang kuat secara terstruktur dan sistematis untuk mempersiapkan pemimpin masa depan, yang memiliki integritas, rasa keadilan, prestasi, serta kinerja tinggi, untuk membawa kepada kemajuan bangsa
Mendorong pemimpin meningkatkan kualitas institusi pendidikan dan sumberdayanya dengan memanfaatkan kekayaan sumberdaya alam secara optimal dan berkelanjutan dengan prioritas menggunakan sumberdaya dan teknologi dalam negeri.
Bandung: Deklarasi Guru Besar dan Dosen
ITB bertajuk 'Cegah Kemunduran Demokrasi' melalui dalam jaringan (daring) diduga mengalami sabotase. Salah satu peserta daring menggunakan gambar porno sebagai identitas di aplikasi online tersebut.
Kegiatan deklarasi tersebut dilakukan secara daring dan juga secara langsung di Sasana Budaya Ganesha (Sabuga)
Kota Bandung, Senin 5 Februari 2024. Kegiatan tersebut diikuti oleh sejumlah Guru Besar serta dosen ITB.
Perwakilan Komunitas Guru Besar ITB, Daryono Hadi Tjahjono mengaku belum mengetahui identitas asli dari peserta yang mengikuti kegiatan deklarasi secara daring tersebut. Menurutnya, kegiatan deklarasi dilakukan secara terbuka dan diikuti oleh ratusan peserta baik daring maupun luring.
"Mungkin ada pihak-pihak tertentu yang kurang senang apa yang kami lakukan ini, kami memaklumi mudah-mudahan beliau atau siapapun yang membuat ini segera disadarkan dan diampuni dosa-dosanya," kata Daryono saat ditemui usai deklarasi.
Daryono akan menggelar diskusi internal untuk mengetahui secara pasti identitas peserta yang menggunakan gambar porno tersebut. Dia belum dapat memastikan apakah kejadian tersebut akan dibawa ke ranah hukum atau tidak.
"Kami akan diskusikan dengan teman teman yang mendeklarasikan pada sore hari ini.Ya mungkin itu kelengahan dari kami, jadi kami juga mohon maaf kepada para pemirsa kalau hal ini terjadi," kata dia.
Sementara itu, deklarasi yang diikuti Komunitas Guru Besar dan Dosen ITB itu menyampaikan sejumlah poin. Berikut adalah poin-poin Komunitas Guru Besar dan Dosen ITB Peduli Demokrasi Beintegritas:
- Mendukung pilpres yang jujur, adil, dan damai, serta menjunjung hak asasi setiap pemilih
- Mendukung pemimpin sebagai negarawan serta menjadi teladan dalam menegakkan aturan hukum dan etika publik untuk membangun demokrasi yang berkualitas
- Mendukung pemimpin dan pihak pihak yang terlibat untuk mencapai tujuan mewujudkan negara republik Indonesia sebagai negara hukum, yang menjunjung tinggi asas-asas ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan keadilan
- Mendukung pemimpin dan pihak pihak yang terlibat untuk menjunjung sikap netral dan non-partisan dalam proses demokrasi, yang berada di atas semua kelompok dan golongan
- Mendorong para.pernimpjin bangsa untuk berperan sebagai penengah dalam masyarakat yang terpolarisasi saat ini, dengan mengayomi semua kelompok dan golongan yang berbeda, untuk menghindari keterbelahan masyarakat yang mengancam kesatuan bangsa
- Mendorong pemimpin dan pihak-pihak yang terlibat untuk mendahulukan kepentingan negara-bangsa yang lebih besar di atas kepentingan kelompok dalam setiap tindakannya, dengan semangat kebersamaan, kerja sama, dilandasi asas keadilan dan inklusivitas
- Mendorong pemimpin dan pihak pihak yang terlibat menjalankan sikap adil dan berpihak kepada semua dalam proses demokrasi, dengan memberikan fasilitas dan perlakuan yang sama bagi setiap kontestan pilpres, untuk menjaga pemilu yang langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil
- Mendorong pemimpin dan pihak-pihak yang terlibat untuk ' mendahulukan pembangunan fondasi kepemimpinan bangsa yang kuat secara terstruktur dan sistematis untuk mempersiapkan pemimpin masa depan, yang memiliki integritas, rasa keadilan, prestasi, serta kinerja tinggi, untuk membawa kepada kemajuan bangsa
- Mendorong pemimpin meningkatkan kualitas institusi pendidikan dan sumberdayanya dengan memanfaatkan kekayaan sumberdaya alam secara optimal dan berkelanjutan dengan prioritas menggunakan sumberdaya dan teknologi dalam negeri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)