Jakarta: Hasil survei elektabilitas Litbang Kompas dinilai semakin mengindikasikan peluang menang pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Hasil survei Litbang Kompas sejatinya tidak ada elektabilitas menipis antara Jokowi dan Prabowo. Sebab, Margin error masih dalam kisaran angka 2,2 persen sampai minus 4,4 persen.
"Itu berarti memang di dalam range stable. Jadi tidak turun. Itu yang pertama," kata Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Johnny G Plate di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis, 21 Maret 2019.
Kedua, kata Johnny hasil survei Litbang Kompas lebih definitif. Perubahan elektabitas kedua pasangan calon sangat tipis dalam satu bulan terakhir. Di mana diproyeksikan elektabilitas Jokowi-Ma'ruf di atas 56 persen dan Prabowo-Sandi di bawah 44 persen.
"Nah ini memberikan gambaran suatu konfirmasi bahwa peluang menang di Pak Joko Widodo jauh lebih besar apalagi waktunya sudah sangat tipis," jelas Johnny.
Baca: Hasil Survei Litbang Kompas Jadi Cambuk Timses Jokowi
Survei terbaru yang dilakukan Litbang Kompas pada 22 Februari 2019-5 Maret 2019 menunjukkan elektabilitas Jokowi-Ma'ruf menurun. Elektabilitas Jokowi-Ma'ruf berada di angka 49,7 persen, sementara Prabowo-Sandiaga 37,4 persen dan 13,4 persen responden menyatakan rahasia.
Survei dilakukan melalui wawancara tatap muka dengan melibatkan 2.000 responden yang dipilih secara acak melalui pencuplikan sistematis bertingkat di 34 provinsi di Indonesia, dengan tingkat kepercayaan 95 persen, dan margin of error sekitar 2,2 persen.
Peneliti Litbang Kompas, Bambang Setiawan menuliskan, jarak elektabilitas kedua pasangan calon semakin menyempit, 11,8 persen. Padahal, pada survei Litbang Kompas sebelumnya, Oktober 2018, perolehan suara keduanya masih berjarak 19,9 persen.
Saat itu, elektabilitas Jokowi-Ma'ruf 52,6 persen, Prabowo-Sandiaga 32,7 persen, dan 14,7 responden menyatakan rahasia.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((YDH))