Jakarta: Calon presiden petahana Joko Widodo mengaku sudah lama ingin bertemu dengan pesaingnya dalam Pemilu 2019, Prabowo Subianto. Jokowi menilai pertemuan dengan Prabowo akan mendinginkan tensi politik pascapemilu.
Pertemuan itu dinilai memberi dampak positif kepada masyarakat. Jokowi menyebut para elite politik seharusnya menunjukkan kerukunan agar ditiru akar rumput.
"Pertemuan dengan Prabowo akan dilihat baik oleh rakyat. Mendinginkan suasana, bahwa elite-elite politik rukun-rukun saja. Enggak ada masalah. Saya kira paling penting itu. Kalau elitenya rukun baik-baik saja, di bawah akan dingin, akan sejuk," kata Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat, 24 Mei 2019.
Baca: Presiden Jokowi Bertemu Habibie
Jokowi juga membenarkan pertemuan antara Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Prabowo pada Kamis, 23 Mei 2019, malam. Namun, Jokowi mengaku belum mendapatkan laporan hasil pertemuan tersebut.
Pertemuan antara Prabowo dan Jusuf Kalla itu merupakan inisiatif Jokowi dan Wakil Presiden. Saat ditanya mengenai pertemuan antara dirinya dan Prabowo, Jokowi mengaku belum mengetahui pasti kapan pertemuan itu akan digelar.
"Enggak tahu. Yang jelas setelah coblosan saya sudah menyampaikan inisiatif untuk bertemu, tapi sampai sekarang belum ketemu. Sudah jelas kan," tegasnya.
Kendati begitu, Jokowi membantah jika rencana pertemuannya dengan Prabowo belum terlaksana karena mengalami hambatan. Menurut dia, pertemuannya dengan mantan Danjen Kopassus itu tinggal menunggu waktu.
Baca: Jika Kerusuhan Berulang Prabowo Diminta Bertanggung Jawab
Kedua pihak terus mengupayakan rekonsiliasi setelah bersitegang selama delapan bulan masa kampanye Pemilu 2019. Upaya itu ditandai dengan bertemu sosok penting di kedua belah pihak.
"Nah ada proses pendinginan, bertemu Pak Zulkifli (Zulkifli Hasan) dari PAN, bertemu Mas AHY (Agus Harimurti Yudhoyono) dari Demokrat. Proses seperti itu yang ingin kita lakukan," jelasnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((DRI))