Jakarta: Bakal Calon Presiden
Anies Baswedan mengatakan Partai Demokrat mengancam hengkang dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan. Ancaman ini muncul sebelum Anies memilih Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sebagai cawapres.
Pasalnya terdapat dua pendapat yang sangat tajam antara Partai Demokrat dengan Partai NasDem. Demokrat ingin deklarasi pasangan cawapres secepatnya maksimal 3 September 2023 dan NasDem menunggu hingga pendaftaran KPU dibuka sembari melihat opsi lain.
"Mereka (Partai Demokrat) ingin mencari opsi-opsi lain kalau di sini tidak ada kepastian," kata Anies dalam Program Special Interview Metro TV yang ditayangkan pada Selasa, 5 September 2023.
Baca juga:
Anies Akui dalam Tekanan saat Tulis Tangan Minta AHY jadi Cawapres
Utusan
Anies di tim 8 menilai perbedaan tajam ini akan membuat tiket maju dalam Pilpres hilang. Pasalnya kedua partai memiliki pendapat yang berseberangan. Sementara PKS condong ke pilihan Demokrat.
Anies tidak khawatir dengan kehilangan tiket karena jika satu saja dari partai ini hengkang maka tidak cukup untuk syarat minimal 20 persen presidential threshold. Ia mengaku sudah melakukan ikhtiar dan menyerahkan sepenuhnya kepada Tuhan yang mahakuasa.
Hingga pada akhirnya, Anies memilih ikut arahan dari Partai NasDem yang datang belakangan usai deadlock. Partai NasDem menawarkan cawapres, yakni Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) dan diterima Anies.
Kemudian Partai NasDem dan PKB mendeklarasikan pasangan Anies-Cak Imin di Surabaya, Jawa Timur, Sabtu 2 Desember 2023.
Sementara Partai Demokrat menyatakan kekecawaannya dan resmi keluar dari koalisi. PKS masih belum memberikan kepastian.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((DHI))