Rakyat Diminta Tak Mempertaruhkan Nasib Indonesia
Kampanye terbuka Jokowi di Banten. (Foto: ANTARA/Asep Fathulrahman)
Malang: Calon Presiden nomor urut 01 Joko Widodo meminta masyarakat tak sembarangan memilih pemimpin. Masyarakat tak boleh main-main dengan mempertaruhkan nasib Indonesia dengan memilih pemimpin yang tak punya pengalaman.
"Jangan sampai negara besar ini dinakhodai yang belum berpengalaman. Masa kita mau coba-coba untuk nasib 269 juta jiwa penduduk Indonesia," kata Jokowi di GOR Ken Arok, Malang, Senin, 25 Maret 2019.
Jokowi mengatakan memimpin negara bukan jabatan main-main. Menyesuaikan diri sebagai kepala daerah saja butuh usaha ekstra. Terlebih selevel Indonesia dengan jumlah penduduk ratusan juta jiwa.
"Saat saya dari dunia usaha masuk sebagai wali kota, saya belajar dua tahun," ungkapnya.
Ia pun tak habis pikir jika seorang yang tak memiliki pengalaman di pemerintahan menjabat sebagai presiden. Apalagi dengan jumlah penduduk ratusan juta jiwa yang harus diurus siang-malam.
Baca juga: 'Rahasia' Jokowi Tetap Kurus
Jokowi bersyukur merintis karir sebagai pemimpin dari bawah. Ia pernah menjabat sebagai Wali Kota Surakarta selama dua periode. Setelah itu, ia menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Pada 2014, Jokowi bersama Jusuf Kalla berhasil memenangkan pemilu. Calon petahana itu sudah menjabat selama empat setengah tahun sebagai Presiden.
"Tidak mudah (menyesuaikan diri). Saya saja sebagai wali kota belajar dua tahun. Apalagi negara yang terdiri dari 34 provinsi," pungkas Jokowi.
Jokowi mengakhiri rangkaian kampanye terbuka kemarin di Malang. Pagi tadi, Presiden berkampanye di Banyuwangi, Jawa Timur. Siang hingga sore, calon presiden petahana berkampanye di Jember.
Jokowi tiba di GOR Ken Arok Malang sekira pukul 18.45 WIB. Politikus PDI Perjuangan itu disambut meriah oleh pendukung yang telah memadati lokasi kampanye. Para pendukung meneriakkan nama Jokowi saat mantan Gubernur DKI Jakarta itu memasuki ruangan.
Jokowi didampingi sang istri Iriana Joko Widodo. Selain itu juga hadir Ketua TKN Erick Thohir, Pramono Anung, Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, dan Khofifah Indar Parawansa.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
((MEL))
"Jangan sampai negara besar ini dinakhodai yang belum berpengalaman. Masa kita mau coba-coba untuk nasib 269 juta jiwa penduduk Indonesia," kata Jokowi di GOR Ken Arok, Malang, Senin, 25 Maret 2019.
Jokowi mengatakan memimpin negara bukan jabatan main-main. Menyesuaikan diri sebagai kepala daerah saja butuh usaha ekstra. Terlebih selevel Indonesia dengan jumlah penduduk ratusan juta jiwa.
"Saat saya dari dunia usaha masuk sebagai wali kota, saya belajar dua tahun," ungkapnya.
Ia pun tak habis pikir jika seorang yang tak memiliki pengalaman di pemerintahan menjabat sebagai presiden. Apalagi dengan jumlah penduduk ratusan juta jiwa yang harus diurus siang-malam.
Baca juga: 'Rahasia' Jokowi Tetap Kurus
Jokowi bersyukur merintis karir sebagai pemimpin dari bawah. Ia pernah menjabat sebagai Wali Kota Surakarta selama dua periode. Setelah itu, ia menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Pada 2014, Jokowi bersama Jusuf Kalla berhasil memenangkan pemilu. Calon petahana itu sudah menjabat selama empat setengah tahun sebagai Presiden.
"Tidak mudah (menyesuaikan diri). Saya saja sebagai wali kota belajar dua tahun. Apalagi negara yang terdiri dari 34 provinsi," pungkas Jokowi.
Jokowi mengakhiri rangkaian kampanye terbuka kemarin di Malang. Pagi tadi, Presiden berkampanye di Banyuwangi, Jawa Timur. Siang hingga sore, calon presiden petahana berkampanye di Jember.
Jokowi tiba di GOR Ken Arok Malang sekira pukul 18.45 WIB. Politikus PDI Perjuangan itu disambut meriah oleh pendukung yang telah memadati lokasi kampanye. Para pendukung meneriakkan nama Jokowi saat mantan Gubernur DKI Jakarta itu memasuki ruangan.
Jokowi didampingi sang istri Iriana Joko Widodo. Selain itu juga hadir Ketua TKN Erick Thohir, Pramono Anung, Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, dan Khofifah Indar Parawansa.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
((MEL))
BERITA TERKAIT
