Jakarta: Calon presiden nomor urur 2,
Prabowo Subianto, dicecar soal makam 13 korban penghilangan paksa pada 1998 saat debat capres beberapa hari lalu. Dalam perdebatan itu, Prabowo dinilai tak mampu memberikan jawaban.
"Pak Prabowo
nggak bisa menjawab 'mati kutu'," kata Wakil Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN)
Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Benny Rhamdani, Jakarta, Kamis, 14 Desember 2023.
Menurut Wakil Ketua Umum Partai Hati Nurani (Hanura) itu, pertanyaan capres Ganjar Pranowo soal penculikan aktivis 98 tersebut sudah tepat. Pasalnya, Prabowo diduga berperan dalam peristiwa itu.
Di pun menyinggung soal Tim Mawar yang dikaitkan sebagai dalang penculikan aktivis 98. Menurut dia, Prabowo adalah penanggung jawab Tim Mawar.
"Penculikan oleh tim mawar sudah ada pengadilan militer, Pak Prabowo sebagai penanggung jawab Tim Mawar dipecat melalui Pengadilan Militer. Jadi, penyataan itu wajar disampaikan kepada Prabowo. Kalau dia tidak mengakui, dia kan tinggal sebut saja siapa pelakunya. Prabowo tinggal 'tunjuk hidung'," tutur Benny.
Menurut dia, Prabowo seharusnya bisa menunjuk orang-orang yang terlibat, bukan menghindari pertanyaan soal pelanggaran HAM. "Sederhananya, dia kan bisa meminta maaf kepada masyarakat, kepada keluarga korban," ujar Benny.
Benny menilai sikap Prabowo menunjukkan tidak ada rasa empati kepada keluarga korban, yang telah kehilangan anak maupun saudaranya dalam tragedi 26 tahun silam.
"Tidak ada sedikitpun empati Prabowo kepada korban, inilah karakter Prabowo sebenarnya. Bahkan, dengan enteng dia mengatakan, apa beda (kematian para aktivis) dengan orang yang hilang di pasar," ujar Benny.
Sementara itu, Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Rosan Roeslani tak masalah Prabowo dicecar pertanyaan mengenai
pelanggaran HAM pada debat perdana beberapa waktu lalu. Dia menilai pertanyaan itu merupakan topik musiman.
Prabowo memang kerap dicecar serupa pad Pilpres 2014 dan 2019. "Ya kan tadi disampaikan, itu kan pertanyaan lima tahunan kalau saya bilang ya," kata Rosan di Kantor KPU, Selasa, 12 Desember 2023.
Menurut dia, sangat subjektif bila ada anggapan pertanyaan itu masih penting dan relevan. Dia menyerahkan kepada masyarakat untuk menilainya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((ABK))