Jakarta: Calon wakil presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin heran ada pihak yang menerima hasil pemilihan legislatif, tapi tidak dengan pemilihan presiden. Hal ini merespons tudingan kecurangan pilpres dari kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

"Itu yang aneh. pileg diterima tapi pilpres tidak. Namanya iman sebagian, tidak iman sebagian," kata Ma'ruf di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat, 17 Mei 2019.

Baca: Rekap 27 Provinsi: Jokowi dan PDIP Masih Mendominasi

Ma'ruf mengajak seluruh pihak dewasa dalam berpolitik. Semua proses pemilu harus mengikuti mekanisme yang sudah ditetapkan. Jangan keluar dari aturan yang sudah disepakati bersama. Bila memang ada perbedaan, tetap harus diselesaikan lewat mekanisme yang sesuai konstitusi.

"Agar tidak terjadi disharmoni, berjalan sesuai aturan yang sudah disepakati dan harus diterima semuanya," jelas Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) itu.

Ma'ruf pun berharap tidak ada penggerakkan saat pengumuman pemilu pada 22 Mei 2019. Semua pihak harus berpikir bagaimana menjaga keutuhan negara.

"Kita harus berpikir bahwa menjaga negara, mengutamakan negara dan bangsa harus lebih kita utamakan, kita dahulukan dari pada kepentingan-kepentingan kelompok dan kepentingan sesaat," ungkap Ma'ruf.

Baca: Setara: Jangan Mengglorifikasi 'People Power'

Dia pun meminta para elite menahan diri, dan mengikuti aturan main. "Kepada para tokoh, tokoh agama maupun negarawan, kita ajak supaya kita bersama-sama mengawal ini dan meredam supaya tidak terjadi gejolak di masyarakat," pungkasnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id

((DRI))