Jakarta: Anggota Direktorat Komunikasi dan Media Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Badaruddin Andi Picunang, menepis kritik Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) soal kampanye akbar di Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta. Dia memastikan acara itu tak hanya mewakili kelompok tertentu.
Ketua DPP Partai Berkarya itu menegaskan tidak ada kesengajaan untuk mewakili suatu kelompok. Rangkaian acara salat Subuh berjemaah yang digelar pun hanya sebagai bentuk memfasilitasi relawan.
"BPN juga meminta jadwal yang siang sampai sore tapi kan pihak pengelola Gelora hanya memberi izin pagi. Makanya kan disesuaikan dengan padatnya beberapa agenda. Akhirnya ditambahkan, dari dini hari. Ya memang bertepatan dengan sholat subuh berjamaah saja,” kata Andi kepada
Medcom.id, Minggu, 7 April 2019.
Menurut dia, BPN memfasilitasi salat berjemaah dan doa bersama lantaran mayoritas pendukung yang hadir adalah muslim. Dia pun menduga agenda ini yang mungkin dimaknai SBY sebagai satu hal yang tidak biasa. Acara resmi sejatinya baru dimulai pukul 06.00 WIB.
"Setelah itu kan mereka hadir semua mereka memberikan berdoa, itu sudah terbuka, sudah nasionalis.Ini kan kampanye presiden RI harus menyatukan seluruh unsur golongan. Kan ada banyak tokoh dari unsur yang beragam juga kan yang hadir," ungkap dua.
Surat dari SBY disikapi BPN sebagai bentuk peringatan. SBY sebagai bagian dari koalisi pendukung juga dianggap punya hak untuk mengirim surat kepada BPN.
Baca: SBY Kritik Kampanye Akbar Prabowo
"Jadi bagi saya sih itu sah-sah saja, Pak SBY menyurat itu kan juga bagian dari memberi peringatan supaya berhati-berhati. Jangan sampai masyarakat di luar yang tidak mengerti, nanti dianggap kampanye Prabowo ini terlalu eksklusif atau memihak kepada agama tertentu atau golongan tertentu," kata Andi.
Nantinya, surat dari SBY akan ditindaklanjuti oleh Wakil Ketua Umum Demokrat Syarief Hasan. BPN beranggapan jika SBY belum mendapat laporan tentang kampanye akbar hari ini.
"Surat Pak SBY itu kan kemarin, sebelum kejadian. Kan Pak Syarief Hasan tadi hadir. Beliau nanti pasti menyampaikan laporan yang diminta oleh Pak SBY. Mudah-mudahan laporan beliau sesuai dengan apa yang dilihat di lapangan bahwa kekhawatiran Pak SBY tidak sesuai dengan apa yang dikhawatirkan sebelumnya," pungkas Andi.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((OGI))