Jakarta: Komandan Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) absen dari kampanye akbar calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno. Ketidakhadiran AHY menjadi sorotan publik.
Sekretaris Jenderal Hinca Panjaitan menjelaskan AHY tak hadir lantaran kelelahan. Putra sulung Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini harus bolak-balik Jakarta-Singapura untuk menjenguk Ibundanya, Ani Yudhoyono, yang sedang dirawat.
"Beberapa hari lalu kesehatan Bu Ani kurang baik,
drop, dan Mas AHY dari Yogja langsung datang ke Singapura untuk mendampingi ibunda tercinta. Saat pulang, kondisi fisik Mas AHY tidak sehat betul," kata Hinca, Senin, 8 April 2019.
Hal ini menyebabkan AHY batal tampil di panggung kampanye akbar pasangan calon (paslon) nomor urut 02 itu. Posisi Agus pun digantikan oleh Wakil Ketua Umum Demokrat Syarief Hasan.
"Kemarin, kita siapkan untuk penggantinya yakni Pak Syarief Hasan. Pak Nachrowi Ramli (Ketua DPD Partai Demokrat DKI Jakarta) sebagai panglima barat di bawah Kogasma juga hadir," ujar dia.
Selain AHY, Hinca juga tak tampak di panggung Akbar. Namun, ia mengaku tetap memantau dari kejauhan.
"Saya tetap meninjau GBK (Gelora Bung Karno) dan di Slipi memang sudah sama sekali tidak bisa masuk ke dalam dan tidak sempat naik ke atas," ujar dia.
Kemarin, Prabowo-Sandi menggelar kampanye akbar di GBK, Jakarta Pusat. Kampanye Akbar dimulai dengan salat Subuh bersama.
Baca: SBY Kritik Kampanye Akbar Prabowo
Acara tersebut dihadiri oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid, Ketua MPR Zulkifli Hasan, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon, hingga musisi Rhoma Irama dan Jaja Miharja.
SBY sempat mengkritik konsep acara kampanye akbar Prabowo-Sandiaga di GBK, Senayan, Jakarta. SBY menilai konsep acara seolah hanya mewakili kelompok tertentu.
"Cegah demonstrasi apalagi show of force identitas, baik yang berbasiskan agama, etnis serta kedaerahan, maupun yang bernuansa ideologi, paham dan polarisasi politik yang ekstrem," ucap dia dalam surat kepada petinggi Demokrat.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((OGI))