Jakarta: Partai Solidaritas Indonesia (PSI) telah menerima kekalahannya pada Pemilu 2019. Pembenahan dalam kubu partai kini difokuskan.
Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PSI Tsamara Amany mengatakan pihaknya secara internal tengah membahas strategi menghadapi kontestasi politik berikutnya. Penguatan basis perolehan suara akan difokuskan untuk berlaga pada pemilu lima tahun mendatang.
"Tapi kita perlu kerja lebih keras lagi untuk bisa meraih suara lebih tinggi. Kita perlu basis yang kuat di luar kota," kata Tsamara kepada
Medcom.id melalui pesan elektronik, Jakarta, Sabtu, 27 April 2019.
Baca juga: Tsamara Buka Rahasia Keunggulannya di Singapura
Tsamara mengapresiasi para calon legislatif (caleg) muda PSI yang mampu memeroleh suara siginifikan dalam Pileg 2019. Artinya, lanjut dia, caleg PSI telah mendapat posisi di masyarakat.
"Banyak caleg yang sudah dapat kepercayaan publik," ujar Tsamara.
Baca juga: Penyebab Suara PSI Masih Nol Koma Versi LSI Denny JA
Caleg PSI yang memeroleh suara terbanyak berpotensi tak lolos ke kursi parlemen. Berdasarkan hasil hitung cepat (
quick count) lembaga survei, perolehan suara PSI berkisar 2 persen dan diyakini tak lolos ambang batas parlemen 4 persen.
Sebelumnya, PSI telah mengakui kekalahannya pada Pemilu 2019. Meski belum ada hasil suara resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU), Ketua Umum PSI Grace Natalie dan kadernya mengakhiri perebutan kursi di parlemen. Alasannya, dari hasil hitung cepat, perolehan suara PSI masih jauh dari ambang batas parlemen.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((BOW))