Jakarta: Partai Demokrat merespons tak ada upaya penyelesaian
pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) berat masa lalu dalam visi misi bakal capres-cawapres, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Demokrat menilai ada visi misi yang lebih penting daripada
penuntasan HAM berat masa lalu.
"Mohon dipahami sesuatunya penting, semuanya penting. Tapi ada sesuatu yang baru yang ini harus juga diangkat menjadi hal yang penting dengan tetap melanjutkan hal-hal penting yang sudah berjalan," kata Ketua Badan Pembina Organisasi, Kaderisasi, dan Keanggotaan (BPOKK) DPP Partai Demokrat Herman Khaeron di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, 2 November 2023.
Herman mengatakan penuntasan pelanggaran HAM masa lalu sudah diupayakan sejak era Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) hingga Presiden Joko Widodo (Jokowi). Menurut Herman, visi misi yang tercantum sesuai harapan rakyat.
"Apa yang ditampilkan dalam visi misi itu memang sesuatu hal yang ini menjadi harapan dan keinginan rakyat saat ini. Itu bukan hanya mencantumkan keinginan capres dan cawapres. Itu adalah keinginan rakyat," ujar Herman.
Anggota Komisi VI itu menekankan visi misi Prabowo-Gibran lebih mengakomodasi harapan anak muda. Kubu
Prabowo-Gibran berharap dapat mendulang suara dari kelompok ini.
"Sesuatu yang ini dianggap baru dan menjadi harapan rakyat apalagi ada perhatian khusus thdp gen z, kaum milenial, ya tentu ini harus menjadi skala prioritas. Karena 54 persen kan (pemilih) anak muda," ucap Herman.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((AZF))