Oposisi Dinilai Merugi Jika Merapat ke Jokowi-Ma'ruf
Peneliti senior Lembaga Survei Indonesia Denny JA, Rully Akbar. Medcom.id/Theofilus Ifan Sucipto.
Jakarta: Peneliti Senior Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Rully Akbar, menyebut partai oposisi cenderung merugi jika bergabung dengan pemerintah. Partai oposisi terancam kehilangan suara di pemilu berikutnya.
“Dalam kontestasi presiden, mereka yang jauh dari koalisi pemerintahan cenderung sumber suaranya berkurang karena tidak terekspos,” kata Rully di Gedung Graha Dua Rajawali, Jakarta Timur, Selasa 2 Juli 2019.
Dia menyebut Pemilu 2019 menyebabkan perpecahan elite politik. Namun ketika ada kepentingan bersama, masalah itu teratasi dengan cara membagi jatah politik.
Rully yakin Presiden dan Wakil Presiden terpilih Joko Widodo-Ma’ruf Amin bakal merangkul tim oposisi. Ia menilai keputusan ada di tangan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.
Baca: Demokrat Pasif Menunggu
“Tinggal bagaimana tim Prabowo dan Sandiaga meyakinkan diri dan massanya untuk masuk ke pemerintahan dan bukan menjadi oposisi yang tidak punya andil apa-apa,” imbuhnya.
Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dipastikan gagal dalam ajang Pemilihan presiden-wakil presiden 2019. Dewan Penasihat Partai Gerindra Raden Muhammad Syafii (Romo) meyakini partainya tak akan merapat ke koalisi pemenang pilpres.
Romo mengatakan peran oposisi diperlukan mendukung demokrasi yang sehat. Ia menilai demokrasi justru tak akan berjalan jika semua partai politik masuk ke pemerintah. Partai Gerindra, tegas dia, sejak awal sudah memosisikan diri sebagai oposisi.
Romo mengatakan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto adalah sosok yang sangat demokratis. Makanya, ia meyakini Prabowo juga menghendaki terciptanya demokrasi yang sehat.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
((DRI))
“Dalam kontestasi presiden, mereka yang jauh dari koalisi pemerintahan cenderung sumber suaranya berkurang karena tidak terekspos,” kata Rully di Gedung Graha Dua Rajawali, Jakarta Timur, Selasa 2 Juli 2019.
Dia menyebut Pemilu 2019 menyebabkan perpecahan elite politik. Namun ketika ada kepentingan bersama, masalah itu teratasi dengan cara membagi jatah politik.
Rully yakin Presiden dan Wakil Presiden terpilih Joko Widodo-Ma’ruf Amin bakal merangkul tim oposisi. Ia menilai keputusan ada di tangan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.
Baca: Demokrat Pasif Menunggu
“Tinggal bagaimana tim Prabowo dan Sandiaga meyakinkan diri dan massanya untuk masuk ke pemerintahan dan bukan menjadi oposisi yang tidak punya andil apa-apa,” imbuhnya.
Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dipastikan gagal dalam ajang Pemilihan presiden-wakil presiden 2019. Dewan Penasihat Partai Gerindra Raden Muhammad Syafii (Romo) meyakini partainya tak akan merapat ke koalisi pemenang pilpres.
Romo mengatakan peran oposisi diperlukan mendukung demokrasi yang sehat. Ia menilai demokrasi justru tak akan berjalan jika semua partai politik masuk ke pemerintah. Partai Gerindra, tegas dia, sejak awal sudah memosisikan diri sebagai oposisi.
Romo mengatakan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto adalah sosok yang sangat demokratis. Makanya, ia meyakini Prabowo juga menghendaki terciptanya demokrasi yang sehat.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
((DRI))
BERITA TERKAIT
