Jakarta: Partai Demokrat belum menentukan sikap politik setelah penetapan Presiden dan Wakil Presiden terpilih Joko Widodo dan Ma'ruf Amin. Ketua bidang Advokasi dan Hukum Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean mengatakan pihaknya menunggu tawaran.
"Partai Demokrat tidak menawarkan diri dan pasif menunggu," kata Ferdinand saat dihubungi di Jakarta, Selasa, 2 Juli 2019.
Baca: Jokowi Tegaskan Rekonsiliasi Bukan Bagi-bagi Kursi Menteri
Demokrat tak menolak jika pemenang Pilpres 2019 mengajak berkoalisi. Ferdinand mendengar sebagian elite partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu menyatakan siap digandeng Jokowi-Ma'ruf.
"Tapi kalau Pak Jokowi merasa tak memerlukan tenaga Demokrat di dalam pemerintahan, ya Partai Demokrat sangat siap kembali berada di luar pemerintahan," ujar Ferdinand.
Partai Demokrat belum menentukan sikap. Ketua Umum Partai Demokrat SBY masih dalam suasana duka. Sikap resmi partai, kata dia, akan mulai dibahas setelah 10 Juli 2019, tepat berakhirnya masa berkabung 40 hari kepergian Ani Yudhoyono.
"Setelah itu baru kita akan melakukan rapat internal untuk membahas langkah politik Demokrat, apakah kita akan bergabung dengan pemerintah atau berada di luar pemerintah," kata dia.
Ferdinand juga menanggapi wacana jatah kursi menteri buat Partai Demokrat. Mereka justru tak tahu tentang hal itu. Apalagi, Partai Demokrat belum membahas jatah kursi dengan Presiden Jokowi karena tak mengajukan diri masuk ke koalisi.
Baca: 14 Program Titipan Demokrat Bukan Barang Baru
Politikus Partai Demokrat itu menilai seluruh pihak perlu menyamakan persepsi. Sehingga, pemahaman presiden terpilih dan Partai Demokrat harus diselaraskan.
"Kalau sudah gelombangnya sama, pasti kerja sama itu bisa dijalin," pungkas Ferdinand.
Jakarta: Partai Demokrat belum menentukan sikap politik setelah penetapan Presiden dan Wakil Presiden terpilih Joko Widodo dan Ma'ruf Amin. Ketua bidang Advokasi dan Hukum Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean mengatakan pihaknya menunggu tawaran.
"Partai Demokrat tidak menawarkan diri dan pasif menunggu," kata Ferdinand saat dihubungi di Jakarta, Selasa, 2 Juli 2019.
Baca: Jokowi Tegaskan Rekonsiliasi Bukan Bagi-bagi Kursi Menteri
Demokrat tak menolak jika pemenang Pilpres 2019 mengajak berkoalisi. Ferdinand mendengar sebagian elite partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu menyatakan siap digandeng Jokowi-Ma'ruf.
"Tapi kalau Pak Jokowi merasa tak memerlukan tenaga Demokrat di dalam pemerintahan, ya Partai Demokrat sangat siap kembali berada di luar pemerintahan," ujar Ferdinand.
Partai Demokrat belum menentukan sikap. Ketua Umum Partai Demokrat SBY masih dalam suasana duka. Sikap resmi partai, kata dia, akan mulai dibahas setelah 10 Juli 2019, tepat berakhirnya masa berkabung 40 hari kepergian Ani Yudhoyono.
"Setelah itu baru kita akan melakukan rapat internal untuk membahas langkah politik Demokrat, apakah kita akan bergabung dengan pemerintah atau berada di luar pemerintah," kata dia.
Ferdinand juga menanggapi wacana jatah kursi menteri buat Partai Demokrat. Mereka justru tak tahu tentang hal itu. Apalagi, Partai Demokrat belum membahas jatah kursi dengan Presiden Jokowi karena tak mengajukan diri masuk ke koalisi.
Baca: 14 Program Titipan Demokrat Bukan Barang Baru
Politikus Partai Demokrat itu menilai seluruh pihak perlu menyamakan persepsi. Sehingga, pemahaman presiden terpilih dan Partai Demokrat harus diselaraskan.
"Kalau sudah gelombangnya sama, pasti kerja sama itu bisa dijalin," pungkas Ferdinand.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DRI)