Jakarta: Direktur Eksekutif Voxpol Center Research & Consulting Pangi Syarwi Chaniago membeberkan kemungkinan lonjakan elektabilitas yang terjadi saat hari H pemilihan. Hal ini muncul dari para pemilih bimbang dalam survei yang tak menentukan pilihan.
"Mereka sengaja masih tidak jujur saat, ini yang seringkali timbul," kata Pangi di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Selasa, 9 April 2019.
Menurut dia, fenomena pemilih bimbang yang menimbulkan kekalahan pernah terjadi di Amerika Serikat. Pada 1982, kandidat berkulit hitam Tom Bradley bertarung dalam pemilihan gubernur California.
Di hasil survei, Bradley mengungguli competitor, tetapi kalah dalam pemilihan. Penyebabnya, banyak pemilih berkulit putih yang tak ingin dianggap rasis melalui survei sehingga hasil jajak pendapat berlawanan dengan hasil pemilihan sebenarnya.
Pangi menyebut, fenomena serupa terjadi di pemilihan gubernur Jawa Barat dan Jawa Tengah. "Orang enggak kenal Ahmad Syaikhu, Sudirman Said, tapi di hari H mengejutkan tingkat keterpilihan mereka," ujar dia.
Survei Voxpol, ada 7,9 persen dari 1.600 responden yang menjadi pemilih bimbang. Pangi menyebut persentase itu setara dengan belasan juta warga Indonesia jika dikonversikan.
Baca: Politik Putih Jadi Kekuatan Utama Jokowi-Ma'ruf
Saran dia, baik kepada pasangan calon 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin maupun 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno harus segera meyakinkan para pemilih yang belum menentukan sikap itu. Terlepas dari Jokowi-Ma'ruf mengantongi 48,8 persen dan Prabowo-Sandiaga dengan 43,3 persen suara, kedua pasangan harus fokus ke hal tersebut.
Pangi melihat, baik pasangan calon 01 dan 02 harus mengelola beberapa isu. Pertama yakni pendekatan ke tokoh masyarakat. "Ulama, tokoh masyarakat, itu bisa mengubah peta politik juga," kata dia.
Untuk petahana, Pangi mewanti-wanti agar seluruh jajaran pemenangan bekerja ekstra keras. Pasalnya, pemilih bimbang yang terdiri dari berbagai elemen, harus terus didekati, terutama mereka yang memilih untuk menjadi golongan putih (golput).
"Juga momentum waktu, momentum isu dan fenomena-fenomena politik lain," tegas Pangi.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((OGI))