Jakarta: Pakar Gestur dan Mikroekspresi jebolan Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, Monica Kumalasari, menilai calon presiden (capres)
Prabowo Subianto melibatkan emosi marah saat menjawab pertanyaan perihal
putusan MK dan
pelanggaran HAM berat di
debat capres 2024.
Monica mengatakan, sekilas Prabowo memang tampak spontan dan tanpa beban saat menjawab pertanyaan pada debat capres perdana kemarin. Namun menurut analisa, kondisi sebenarnya tidak seperti itu.
Dilansir dari
Antara, Monica menilai dengan mengamati dua dasar, yakni
feeling (rasa, persepsi) dan
thinking (gagasan), serta korelasi antara pernyataan verbal dan non verbal. Sedangkan pernyataan non verbal sendiri meliputi mimik wajah, bahasa tubuh, dan intonasi suara.
Monica menjelaskan, Prabowo menggunakan suara bawah saat menjawab pertanyaan
Anies Baswedan soal putusan Mahkamah Konstitusi (MK) Nomor 90/PUU-XXI/2023. Ketika itu, Anies menyebut putusan MK yang memuluskan jalan
Gibran Rakabuming sebagai cawapres itu cacat lantaran melibatkan pelanggaran etika berat Anwar Usman.
“Beliau mengatakan ‘Mas Anies... Mas Anies..' juga dengan respon suara ke Ganjar ‘come on mas Ganjar’ kemudian ‘sorry ye.. sorry ye..’ hal ini mengindikasikan keterlibatan emosi kemarahan yang dalam,” terang Monica.
Kecemasan, menurut Monica, kembali terlihat saat
Ganjar Pranowo menanyakan soal kasus pelanggaran HAM berat seperti peristiwa 1965, penembakan misterius, peristiwa Talangsari Lampung 1989, penghilangan paksa, sampai peristiwa Wamena.
“Bahasa non verbalnya (Prabowo) mengungkapkan kecemasan. Terlihat ia mengusap wajah dengan tissue dalam konteks bahasan ini,” jelas Monica.
Sementara itu, Monica mengungkapkan beberapa momen Prabowo ‘joget’ pada debat capres 2024 muncul secara spontan dan terlihat sebagai mekanisme penanganan emosi sehingga menjadi lebih baik.
Seperti diketahui, debat perdana capres 2024 digelar pada Selasa, 12 Desember 2023, di gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta Pusat. Acara debat itu membahas tema hukum, Hak Asasi Manusia (HAM), penguatan demokrasi, pemberantasan korupsi, peningkatan layanan publik, dan kerukunan warga.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((SUR))