Jakarta: Juru bicara (Jubir)
Anies Baswedan, Surya Tjandra, merespons jawaban
calon presiden (capres) Prabowo Subianto soal ekspor singkong dalam Diskusi Perwakilan Kiai Kampung Se-Indonesia yang digelar di Malang, Jawa Timur, pada Sabtu 18 November 2023. Prabowo dinilai lebih fokus pada pembangunan tak berkelanjutan.
"Masalahnya pilihan Pak
Prabowo semuanya adalah pembangunan yang tidak akan berkelanjutan," kata Surya melalui keterangan tertulis, Rabu, 22 November 2023.
Surya mengakui jika Indonesia memiliki
sumber daya alam yang cukup besar, khususnya tambang. Namun, memiliki keterbatasan.
"Meski Indonesia memang punya cadangan nikel terbesar di dunia, ia akan habis dalam 7 tahun ke depan. Setelah itu bagaimana?" ungkap dia.
Surya menilai logika Prabowo lebih fokus pada eksploitasi sumber daya mineral, khususnya nikel. Ia mensinyalir landasan berpikir Prabowo itu hanya demi meningkatkan penerimaan uang negara.
Padahal, Prabowo dinilai memiliki program eksploitasi berkelanjutan daripada fokus pada tambang mineral. Yakni, program
food estate.
"Soal singkong bukankah Kemhan punya tugas membangun food estate singkong, mengapa tidak menjawab ke situ? Apakah karena beliau sudah lupa dengan programnya sendiri, atau memang beliau sekadar tidak peduli saja?" ujar dia.
Sebelumnya, beredar cuplikan Prabowo menjawab pertanyaan warga terkait solusi ekspor non-tambang dan regulasinya, viral di platform media sosial X. Momen itu terjadi dalam acara Diskusi Perwakilan Kiai Kampung Se-Indonesia yang digelar di Malang, Jawa Timur, pada Sabtu 18 November 2023.
“Kalau tadi bapak paparkan jawabannya seperti nikel, biji besi dan segala macamnya. Kalau di Malang,
nuwun sewu (mohon maaf), itu tidak ada. Yang ada ketela pohon (singkong) dan lain sebagainya. Itu bisa saja diekspor, tapi kami tidak tahu caranya dan bagaimana regulasinya” tanya salah seorang ibu peserta.
Prabowo menjawab dengan menyebut soal kebutuhan sekolah, rumah sakit hingga aspal. Jawabannya pun melebar ke persoalan penerimaan uang atau pendapatan negara hingga impor gandum.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((ABK))