Bandung: Calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo kembali menyinggung ratusan ribu hektar lahan milik Prabowo Subianto. Hal tersebut disampaikan Jokowi dalam deklarasi dukungan Jabar Ngahiji.
Jokowi mengatakan tak semestinya Prabowo menuding pemerintah melepaskan aset negara dan menciderai Pasal 33 UUD 1945. Sementara Prabowo sendiri memiliki lahan seluas 340.000 hektar atau setara lima kali luas Ibu Kota Indonesia.
"Jangan juga ada yang teriak-teriak pasal 33, pasal 33, jangan sampai ada lagi yang teriak-teriak 1 persen menguasai 90 persen aset. Tapi dia sendiri (Prabowo) memiliki 5 kali provinsi Jakarta lahannya," katanya di Monumen Perjuangan, Bandung, Jawa Barat, Minggu, 10 Maret 2019.
Menurutnya konsesi lahan tidak masalah selama digunakan secara produktif atau bermanfaat bagi negara dan masyarakat. Sedikitnya pemerintah telah menyerahkan 2,6 juta hektar untuk konsesi lahan serta 12,7 juta hektar tanah masyarakat telah diberikan sertifikat.
"
Wong saya ini memberikan konsesi, memberikan hutan sosial, membagikan sertifikat kepada rakyat kok katanya tidak berguna, tidak bermanfaat," ungkap Jokowi.
Lebih lanjut Jokowi menargetkan 126 juta bidang tanah memiliki sertifikat. Pada 2015 hanya 46 juta yang memiliki akta tanah.
Baca: Lahan Prabowo di Aceh Bermasalah
Hingga kini pemerintah baru menerbitkan 9.315.006 sertifikat tanah pada 2018. Jumlah tersebut terpaut jauh dari target yang ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo sebesar 7 juta sertifikat.
"Sertifikat yang sudah kita berikan kepada rakyat sertifikat tanda bukti hukum hak atas tanah yang sudah kita berikan sudah lebih dari 16 juta sertifikat, kok dibilang katanya tidak bermanfaat. Apa pengennya semua diberikan kepada yang gede-gede saja?" pungkasnya.
Adapun dalam debat kedua capres di Hotel Sultan Jakarta, Februari lalu, calon presiden petahana Joko Widodo menyebut Prabowo menguasai ratusan ribu hektar lahan di Kalimantan Timur dan Aceh Tengah.
"Pak Prabowo memiliki lahan sangat luas di Kalimantan Timur 220.000 hektar. Juga di Aceh Tengah 120.000 hektar," ungkap Jokowi.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((YDH))