Jakarta: Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menyentil
Partai Amanat Nasional (PAN) bicara langsung bila serius ingin menduetkan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dengan Menteri BUMN
Erick Thohir pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Pasalnya, PAN bukan bagian dari koalisi PKB dan Gerindra.
"Itu sama dengan menghina kan kalau gitu. Kita sudah punya calon ya, yang wajar-wajar saja. Kalau memang mau, ayo diomongkan. Jangan ngomong di luar, masuk dulu," kata Wakil Ketua Umum
PKB Jazilul Fawaid di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, dikutip Rabu, 26 Juli 2023.
Anggota Komisi III DPR itu mengatakan poros PKB dan Gerindra yang berjuluk Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) sejatinya sudah punya sikap. Yakni, keputusan capres-cawapres diserahkan kepada
Prabowo dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.
Wakil Ketua MPR itu enggan menanggapi keinginan PAN menduetkan Prabowo dengan Erick. Sebab, masih sebatas wacana.
"Seandainya toh omongan itu kan cuma omongan di luar koalisi, untuk apa dinilai, enggak ada nilainya," sebut dia.
PKB baru menyikapi usulan tersebut jika PAN resmi bergabung KKIR. Jika tidak, keinginan PAN menduetkan Prabowo-Erick dianggap sekedar memarakkan Pilpres 2024.
"Masuk dulu, diomongkan, nah boleh. Tetapi kalau wacana-wacana, bagi PKB ya
happy-happy saja," ujar Jazilul.
Wakil Ketua Umum PAN Yandri Susanto menyebut bahwa Prabowo-Erick pasangan yang pas. Terlebih terdapat momen Prabowo yang berada satu mobil dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Ibu Negara Iriana, dan Erick Thohir. Yandri menilai momen itu kode keras dari Kepala Negara untuk Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
"Itu pasangan yang pas. Jadi Pak Jokowi sama Ibu, Pak Prabowo sama Erick sama-sama menterinya Pak Jokowi. Tapi menurut saya, itu kode keras untuk menghadapi kontestasi Pilpres," kata Yandri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((ABK))