Temanggung: Calon wakil presiden nomor urut 01, Ma'ruf Amin, meminta masyarakat tak khawatir dengan adanya isu represif pada pemilih. Hal tersebut mempengaruhi masyarakat agar tak datang ke tempat pemungutan suara (TPS).
"Ya, ada isu untuk mempengaruhi masyarakat untuk tidak ke TPS. Didorong untuk golput (golongan putih) bisa dengan cara biasa dengan cara halus, bisa juga dengan cara intimidasi. Karena itu masyarakat jangan takut," kata Ma'ruf saat menghadiri deklarasi dukungan dari Rumah Hijau di Temanggung, Jawa Tengah, Rabu, 27 Maret 2019.
Menurut dia, aparat kepolisian dan TNI tak akan tinggal diam. Melalui mereka, negara menjamin keselamatan masyarakat untuk menentukan pilihan di Pemilihan Umum 2019.
"Berikan hak suaranya dengan penuh kesadaran dan keberanian. Tidak ada rasa takut mengambil tanggung jawabnya sebagai warga bangsa," kata dia.
Terpisah, Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Abdul Kadir Karding, mengamini pernyataan Ma'ruf. Untuk lebih memantapkan pemilih, ia meminta mereka didampingi.
"Kami mengimbau kepada seluruh elemen pemenangan Jokowi-Ma'ruf agar mendampingi mereka, bertatap muka, klarifikasi hoaks yang mereka terima, jelaskan program kampanye kita dan terakhir dampingi mereka ke TPS agar mereka tidak merasa sendirian," kata Karding.
Ia tak menyalahkan masyarakat yang memilih golput. Mereka, kata dia, bukan anti demokrasi, melainkan bingung. Sebagian termakan fitnah dan lainnya takut menghadapi tindakan represif seperti pemilihan gubernur DKI 2017 lalu.
Baca: PPP: OTT Romi Belum Memengaruhi Suara Partai
Sekarang, pendampingan semakin mendesak dibutuhkan. Pasalnya, ada seruan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto agar pendukungnya mengawal TPS. Bahkan ada yang mengatakan untuk menyiapkan dapur umum di sekitaran TPS.
Di sisi lain, Menteri Koordinator didang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto merespons potensi golongan putih (golput) yang marak menjelang pemilihan umum. Ia meminta tak ada pihak yang memperbesar jumlah golput dengan mengajak pemilih lain.
"Yang mengajak golput itu yang namanya mengacau. Itu kan mengancam hak dan kewajiban orang lain," kata Wiranto di Hotel Grand Paragon, Jakarta, Rabu, 27 Maret 2019.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((OGI))