TKN: Siapa yang Percaya Survei BPN?
Wakil Sekretaris Jenderal Partai Golkar Ace Hasan Syadzily. Foto: Medcom.id/Cecillia Ong.
Jakarta: Juru bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Ace Hasan Syadzily, menyebut survei Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno tak relevan. Pasalnya, tren jajak pendapat di hampir semua lembaga survei memenangkan petahana.
"Jadi siapa yang mau percaya survei internal BPN?" ujar Ace di Jakarta, Selasa, 12 Maret 2019.
Menurut dia, meski TKN tak mengumumkan survei sendiri, lembaga survei profesional telah mewakili hal tersebut. Pasalnya, selisih antara pasangan calon (paslon) nomor urut 01 dan 02 memang berkisar di 20 persen.
Ace melihat wajar jika BPN tak terima dan berdalih memercayai kepada survei internal. Namun, dia menyayangkan survei internal kompetitor menggiring opini tentang lembaga jajak pendapat lain yang tidak adil.
"Wajar bila BPN Prabowo-Sandi menyebut mereka unggul dalam survei internal. Enggak mungkinlah dibuat tidak unggul. Tujuannya mereka kan untuk mempengaruhi persepsi masyarakat. Itu hal yang normal saja," ujar Ace.
Di sisi lain, ia menyebut masyarakat tak mudah dibohongi. Mereka tentu dapat menilai kebenaran hasil survei yang dilakukan BPN. Pasalnya dalam berbagai survei, hasil yang ada menunjukkan kebalikan dari survei BPN.
Merujuk survei Saiful Mujani Research Center (SMRC), Jokowi-Ma'ruf Amin yang unggul dengan selisih 22,8 persen dari pesaingnya Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Namun, survei internal BPN mengklaim keunggulan Prabowo 48 persen berbanding 46 persen untuk Jokowi.
"Jadi masyarakat bisa menilai, mau percaya yang mana," ujar dia.
Baca: Kubu Prabowo Puas Hasil Survei Internal
Sebelumnya, BPN Prabowo Subianto-Sandiaga Uno puas dengan hasil survei internal. Dalam survei itu, pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02 itu unggul atas pasangan nomor urut 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
"Saya kira (hasil survei) menggembirakan," kata Direktur Komunikasi dan Media BPN, Hashim Djojohadikusumo, Senin, 11 Maret 2019.
Hashim mengatakan, meski di beberapa survei pasangan Prabowo-Sandi masih tertinggal dari Jokowi-Ma'ruf, tetapi setidaknya secara keseluruhan jagoannya unggul. "Ini kan kita pakai beberapa survei kan, saya kira cukup bagus," ujar dia.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
((OGI))
"Jadi siapa yang mau percaya survei internal BPN?" ujar Ace di Jakarta, Selasa, 12 Maret 2019.
Menurut dia, meski TKN tak mengumumkan survei sendiri, lembaga survei profesional telah mewakili hal tersebut. Pasalnya, selisih antara pasangan calon (paslon) nomor urut 01 dan 02 memang berkisar di 20 persen.
Ace melihat wajar jika BPN tak terima dan berdalih memercayai kepada survei internal. Namun, dia menyayangkan survei internal kompetitor menggiring opini tentang lembaga jajak pendapat lain yang tidak adil.
"Wajar bila BPN Prabowo-Sandi menyebut mereka unggul dalam survei internal. Enggak mungkinlah dibuat tidak unggul. Tujuannya mereka kan untuk mempengaruhi persepsi masyarakat. Itu hal yang normal saja," ujar Ace.
Di sisi lain, ia menyebut masyarakat tak mudah dibohongi. Mereka tentu dapat menilai kebenaran hasil survei yang dilakukan BPN. Pasalnya dalam berbagai survei, hasil yang ada menunjukkan kebalikan dari survei BPN.
Merujuk survei Saiful Mujani Research Center (SMRC), Jokowi-Ma'ruf Amin yang unggul dengan selisih 22,8 persen dari pesaingnya Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Namun, survei internal BPN mengklaim keunggulan Prabowo 48 persen berbanding 46 persen untuk Jokowi.
"Jadi masyarakat bisa menilai, mau percaya yang mana," ujar dia.
Baca: Kubu Prabowo Puas Hasil Survei Internal
Sebelumnya, BPN Prabowo Subianto-Sandiaga Uno puas dengan hasil survei internal. Dalam survei itu, pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02 itu unggul atas pasangan nomor urut 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
"Saya kira (hasil survei) menggembirakan," kata Direktur Komunikasi dan Media BPN, Hashim Djojohadikusumo, Senin, 11 Maret 2019.
Hashim mengatakan, meski di beberapa survei pasangan Prabowo-Sandi masih tertinggal dari Jokowi-Ma'ruf, tetapi setidaknya secara keseluruhan jagoannya unggul. "Ini kan kita pakai beberapa survei kan, saya kira cukup bagus," ujar dia.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
((OGI))
BERITA TERKAIT
