Jakarta: Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan partainya tidak menutup kemungkinan akan menarik seorang perempuan untuk menjadi pemimpin di DPR. Pemimpin perempuan memegang status yang sama dengan pria.  

"Tentu saja dari PDI Perjuangan setiap warga negara sama. Kami tidak pernah membuat perbedaan dari gendernya, daru status sosialnya, tetapi sejarahnya selalu dibuat karena itu tugas kita bersama," kata Hasto di gedung DPP PDI Perjuangan, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu 8 Mei 2019.

Kendati demikian Hasto masih enggan membeberkan siapa yang akan dicalonkan oleh PDI Perjuangan. Pertimbangan itu memerlukan perhitungan yang matang oleh semua elite politik di partai berlambang banteng ini.

"Soal kandidat tentu tidak elok kalau kita bahas sekarang. Tapi tentu PDI Perjuangan akan mencalonkan yang terbaik yang punya pengalaman panjang tidak hanya di partai tapi juga di legislatif dan pengalaman lainnya," ujar Hasto.

Hal ini lantaran pimpinan DPR nantinya merupakan jembatan antara partai dan masyarakat serta para wakil rakyat di gelanggang Senayan. Untuk itu, pemilihan ketua haruslah yang terbaik.

"Mengingat posisi ketua DPR itu sangat strategis dan harus memiliki kemampuan komunikasi yang baik, pemahaman terhadap legislasi yang sangat baik dan bisa menjadi mitra sangat baik bagi kepemimpinan Pak Jokowi ke depan," tutur Hasto.

Hasto menyakini PDI Perjuangan akan menang dengan perolehan suara tertinggi di Pemilu Legislatif dengan hasil akhir perolehan suara mencapai 20,51 persen di Pemilu 2019. Peringkat dua hingga lima akan ditempati Partai Golkar dengan 12.63 persen, Gerindra 11.91 persen, PKB 9,97 persen, dan Nasdem 9,01 persen.

Lima partai teratas akan menjadi pimpinan DPR menurut Undang-undang MPR, DPR RI, DPRD, dan DPD atau MD3. Hasto juga yakin kader PDI Perjuangan akan memimpin Senayan. 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id

((BOW))